Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Riche Heritage Hotel: Legenda yang Dilestarikan

9 April 2016   20:33 Diperbarui: 10 April 2016   13:10 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Riche Heritage Hotel - Malang (dok pri)"][/caption]Kayutangan adalah nama jalan yang begitu dikenal di Kota Malang. Jalan ini berada di jalur utama Kota Malang yang sekarang namanya diubah menjadi Jalan Basuki Rahmat. Di ujung jalan ini, tepatnya di perempatan Alun-alun Kota Malang, bersebelahan dengan toko buku Gramedia dan Toko Oen, terdapat hotel yang berdiri sejak saya masih kecil. Namanya Hotel Riche. Di zaman dulu Hotel Riche adalah hotel yang cukup terkenal karena letaknya di jantung kota. Apalagi jumlah hotel kala itu tidaklah banyak. Meskipun bangunannya sederhana, tetapi cukup ramai pengunjungnya. Saya sering melihat turis mancanegara menginap di sana.

Saat masih kecil, saya sering diajak nenek membeli kacang rebus yang dijual pedagang di depan hotel itu. Kemudian kami duduk-duduk di lobinya sambil makan kacang rebus. Entahlah, saat itu kok boleh-boleh saja duduk-duduk di sana meskipun tidak menginap. Apa mungkin karena nenek saya mengenal pemilik atau pegawai di sana, karena biasanya nenek juga berbincang akrab sambil menunggu saya makan kacang rebus. Masih terbayang lorong lebar menuju ke dalam hotel yang di sisi kanan-kirinya terdapat kursi kayu panjang berwarna putih.

Sudah puluhan tahun saya tak lagi pernah berkunjung ke sana, hanya lewat di depannya saja. Terkesan kurang terawat dan kuno hotel ini. Kesan itu membuatnya sangat tidak menarik. Setiap kali lewat, timbul dalam pikiran saya, sayang sekali tempat sestrategis itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Mau ke mana-mana benar-benar dekat. Di depannya ada pusat perbelanjaan Sarinah, di sana ada gerai fast food yang banyak disukai orang yaitu McD dan KFC. Menyeberang saja sudah bisa menikmati Alun-alun Malang. Jalan ke arah selatan ada toko-toko dan pusat perbelanjaan. Jika kondisi seperti itu dipertahankan jelas tidak menarik, sangat kalah bersaing dengan hotel-hotel baru dan modern. Tetapi setahun terakhir saya melewati sana, wajahnya sungguh berubah. Bak gadis yang telah bersolek.

[caption caption="Suasana lobby Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]

[/caption]Tulisan Riche Heritage Hotel terpampang besar di depan hotel itu sekarang. Lobi yang luas, bersih dan terkesan modern melenyapkan wajah kumuhnya. Sabtu pagi ini saya punya kesempatan untuk berkunjung ke sana dan ingin tahu keadaannya saat ini. Ingin bernostalgia dengan masa kecil bersama nenek saya dulu, walaupun mungkin akan ada banyak hal yang berubah. Tetapi memang penampilan barunya sungguh menggelitik saya untuk ingin tahu. Tak apalah kalau memang keadaannya sudah jauh berbeda.

Setelah bertemu petugas front office yang menyambut saya dengan ramah, saya diajak berkeliling untuk lihat-lihat hotel. Ternyata sejak tahun 2014 renovasi dilakukan oleh owner Hotel Riche dan pembaruan manajemen. Hotel ini mempunyai 50 kamar dengan berbagai tipe. Ada kamar yang direnovasi total sehingga tampak seperti kamar modern dengan perabot bergaya minimalis, TV LCD, water heater dan AC. Kamar ini terletak di bagian tengah hotel. Sementara ada kamar-kamar yang berada di samping kanan, kiri dan belakang hotel. Kamar-kamar ini berbeda dengan kamar yang ada di bagian tengah, karena masih mempertahankan kondisi dan bentuk kamar hotel di zaman dulu. Kamar yang ada di samping kanan hotel adalah tipe family room. Ruangannya besar, terdapat 2 bed besar untuk 4 orang atau 1 bed besar dan 1 bed kecil untuk 3 orang. Setiap kamar dilengkapi sofa, water heater, TV serta AC. Di depan kamar ada teras yang dilengkapi dengan kursi-kursi. Pintu, jendela dan sekat antar ruangan tidak mengalami perubahan. Masih menggunakan material aslinya. Kita bisa merasakan suasana hotel tempo dulu.

[caption caption="Kamar yang direnovasi total, bernuansa modern (Dok pri)"]

[/caption]Salah satu yang menarik perhatian saya adalah masih terdapatnya kamar yang perabotnya benar-benar barang lama, original tanpa terjamah hal-hal baru yang dipertahankan oleh hotel ini. Tempat tidur kayu, lemari kayu dan meja rias yang kacanya bisa dilipat. Tanpa TV dan hanya menggunakan kipas angin. Wah... benar-benar kejutan. Masih ada barang-barang kuno dengan kondisi bagus yang masih terpelihara. Saat ini kamar-kamar ini bisa diinapi oleh tamu. Sebagaimana hotel zaman dulu, tidak ada kamar mandi di dalam kamar untuk tipe ini, jadi kamar mandi berada di ujung lorong. Kamar mandinya juga masih model lama, ada bak mandi dan mengguyurkan air ke badan dengan bantuan gayung. Maksud mempertahankan kamar tipe ini adalah menunjukkan sebuah tradisi hotel di zaman dulu.

[caption caption="Family Room Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]

[/caption]Rupanya Pemda kota Malang juga mendukung agar Riche Heritage Hotel tetap mempertahankan gaya khas hotel tersebut, sehingga upaya renovasi juga harus dikonsultasikan dengan pemerintah daerah. Sungguh tak disangka di kunjungan saya ke hotel ini masih berkesempatan menikmati legenda yang dipertahankan dan dilestarikan. Bukan saja kenangan masa kecil yang saya temukan kembali, tetapi rasa salut saya atas pelestarian tradisi yang sudah diupayakan. Mungkin bagi sebagian pihak lebih mudah merobohkan dan membangun lagi dengan gaya yang modern serta berdaya tampung lebih banyak. Keuntungan yang didapat juga pasti berlipat-lipat. Bukankah pengunjung lebih suka menginap di hotel yang baru dengan fasilitas yang lebih beragam dan modern. Persaingan hotel-hotel dan guest house di Malang saat ini cukup sengit. Namun kebijakan Riche Heritage Hotel untuk tetap mempertahankan keaslian yang pernah melegenda di Malang sungguh tepat. Menginap di hotel ini kita dapat merasakan sensasi tempo dulu. Itulah daya jual Riche Heritage Hotel, yang belum tentu ditemukan di tempat lain.

[caption caption="Kamar bernuansa tempo dulu di Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]

[/caption]Wajah barunya di bagian depan hotel saat ini sudah mampu menarik pengunjung untuk menginap di sana. Selanjutnya pengunjung bisa memilih suasana kamar mana yang ingin ditempatinya. Kesan kumuhnya sudah lenyap, tetapi gaya tempo dulunya jadi memikat. Kebersihan hotel cukup baik dan fasilitas seperti handuk, sprei dan sikat gigi tersedia di kamar. Kamar mandi juga sudah direnovasi layaknya kamar mandi modern.

Di bagian depan terdapat Cafe Oey yang menyediakan beberapa makanan bergaya kolonial dengan harga yang terjangkau. Saya sempat memesan Selad Solo dan Es Cappucinno. Di samping itu juga ada Gayatri Spa yang dapat memberi sensasi rileks bagi pengunjung. Hotel ini cenderung ramai di saat weekend. Harga kamar mulai Rp 120.000 sampai Rp 570.000 per malam. Sedikit lebih mahal pada weekend.

[caption caption="Selad Solo dan Es Cappucinno sajian Cafe Oey (Dok pri)"]

[/caption]

Apapun bisnis yang dijalankan, selalu punya masa. Ada saatnya berjaya, ada saatnya menurun, bahkan lenyap oleh kemajuan zaman. Riche Heritage Hotel membuktikan bisa bangkit lagi dan mengikuti lajunya zaman dengan wajah barunya. Tetapi legenda pada hotel ini tetap dilestarikan. Tak selamanya yang kuno akan tergerus zaman, bergantung pada cara menyikapinya. Bagi Anda yang masih tertarik dengan gaya tempo dulu, berkunjung ke Riche Heritage Hotel akan bertemu kembali dengan suasana di masa lalu. 

Oleh: Majawati Oen
Seluruh foto dokumen pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun