[caption caption="Riche Heritage Hotel - Malang (dok pri)"][/caption]Kayutangan adalah nama jalan yang begitu dikenal di Kota Malang. Jalan ini berada di jalur utama Kota Malang yang sekarang namanya diubah menjadi Jalan Basuki Rahmat. Di ujung jalan ini, tepatnya di perempatan Alun-alun Kota Malang, bersebelahan dengan toko buku Gramedia dan Toko Oen, terdapat hotel yang berdiri sejak saya masih kecil. Namanya Hotel Riche. Di zaman dulu Hotel Riche adalah hotel yang cukup terkenal karena letaknya di jantung kota. Apalagi jumlah hotel kala itu tidaklah banyak. Meskipun bangunannya sederhana, tetapi cukup ramai pengunjungnya. Saya sering melihat turis mancanegara menginap di sana.
Saat masih kecil, saya sering diajak nenek membeli kacang rebus yang dijual pedagang di depan hotel itu. Kemudian kami duduk-duduk di lobinya sambil makan kacang rebus. Entahlah, saat itu kok boleh-boleh saja duduk-duduk di sana meskipun tidak menginap. Apa mungkin karena nenek saya mengenal pemilik atau pegawai di sana, karena biasanya nenek juga berbincang akrab sambil menunggu saya makan kacang rebus. Masih terbayang lorong lebar menuju ke dalam hotel yang di sisi kanan-kirinya terdapat kursi kayu panjang berwarna putih.
Sudah puluhan tahun saya tak lagi pernah berkunjung ke sana, hanya lewat di depannya saja. Terkesan kurang terawat dan kuno hotel ini. Kesan itu membuatnya sangat tidak menarik. Setiap kali lewat, timbul dalam pikiran saya, sayang sekali tempat sestrategis itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Mau ke mana-mana benar-benar dekat. Di depannya ada pusat perbelanjaan Sarinah, di sana ada gerai fast food yang banyak disukai orang yaitu McD dan KFC. Menyeberang saja sudah bisa menikmati Alun-alun Malang. Jalan ke arah selatan ada toko-toko dan pusat perbelanjaan. Jika kondisi seperti itu dipertahankan jelas tidak menarik, sangat kalah bersaing dengan hotel-hotel baru dan modern. Tetapi setahun terakhir saya melewati sana, wajahnya sungguh berubah. Bak gadis yang telah bersolek.
[caption caption="Suasana lobby Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]
Setelah bertemu petugas front office yang menyambut saya dengan ramah, saya diajak berkeliling untuk lihat-lihat hotel. Ternyata sejak tahun 2014 renovasi dilakukan oleh owner Hotel Riche dan pembaruan manajemen. Hotel ini mempunyai 50 kamar dengan berbagai tipe. Ada kamar yang direnovasi total sehingga tampak seperti kamar modern dengan perabot bergaya minimalis, TV LCD, water heater dan AC. Kamar ini terletak di bagian tengah hotel. Sementara ada kamar-kamar yang berada di samping kanan, kiri dan belakang hotel. Kamar-kamar ini berbeda dengan kamar yang ada di bagian tengah, karena masih mempertahankan kondisi dan bentuk kamar hotel di zaman dulu. Kamar yang ada di samping kanan hotel adalah tipe family room. Ruangannya besar, terdapat 2 bed besar untuk 4 orang atau 1 bed besar dan 1 bed kecil untuk 3 orang. Setiap kamar dilengkapi sofa, water heater, TV serta AC. Di depan kamar ada teras yang dilengkapi dengan kursi-kursi. Pintu, jendela dan sekat antar ruangan tidak mengalami perubahan. Masih menggunakan material aslinya. Kita bisa merasakan suasana hotel tempo dulu.
[caption caption="Kamar yang direnovasi total, bernuansa modern (Dok pri)"]
[caption caption="Family Room Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]
[caption caption="Kamar bernuansa tempo dulu di Riche Heritage Hotel - Malang (Dok pri)"]
Di bagian depan terdapat Cafe Oey yang menyediakan beberapa makanan bergaya kolonial dengan harga yang terjangkau. Saya sempat memesan Selad Solo dan Es Cappucinno. Di samping itu juga ada Gayatri Spa yang dapat memberi sensasi rileks bagi pengunjung. Hotel ini cenderung ramai di saat weekend. Harga kamar mulai Rp 120.000 sampai Rp 570.000 per malam. Sedikit lebih mahal pada weekend.
[caption caption="Selad Solo dan Es Cappucinno sajian Cafe Oey (Dok pri)"]
Apapun bisnis yang dijalankan, selalu punya masa. Ada saatnya berjaya, ada saatnya menurun, bahkan lenyap oleh kemajuan zaman. Riche Heritage Hotel membuktikan bisa bangkit lagi dan mengikuti lajunya zaman dengan wajah barunya. Tetapi legenda pada hotel ini tetap dilestarikan. Tak selamanya yang kuno akan tergerus zaman, bergantung pada cara menyikapinya. Bagi Anda yang masih tertarik dengan gaya tempo dulu, berkunjung ke Riche Heritage Hotel akan bertemu kembali dengan suasana di masa lalu.Â
Oleh: Majawati Oen
Seluruh foto dokumen pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H