Mohon tunggu...
Abdul Susila
Abdul Susila Mohon Tunggu... Editor - Fanatik timnas Indonesia, pengagum Persija, pecinta sepak bola nasional

anak kampung sungai buaya yang tak punya apa-apa di jakarta selain teman dan keinginan untuk .....

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karena Konsepsi Kebahagiaan Itu Bagian dari Pra Musim

22 Februari 2018   16:36 Diperbarui: 22 Februari 2018   17:44 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata kami bertabrakan. Sama-sama kaget tak percaya. Itu setelah melihat susunan pemain Bali United saat menghadapi Yangon United. Pada pertandingan perdana Piala AFC 2018, di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu, Bali United menurunkan pemain pelapis, Selasa (13/2).

Ruang jumpa pers I Wayan Dipta, jadi sedikit memanas, malam itu. Usai pertandingan, Widodo Cahyono Putro dicecar pertanyaan tajam. Pelatih kepala Bali United itu dianggap mementingkan turnamen pramusim, menapikan kejuaraan tingkat Asia.

"Kami tidak mengejar hadiah. Tidak itu yang kami kejar. Saya melihat ada kesempatan yang sudah di depan mata (menjadi juara Piala Presiden). Bali ini tim baru dan kami mendapatkan kesempatan. Pencapaian kami luar biasa dan kami tinggal selangkah lagi," ucap Widodo.

Menurut pria kelahiran Cilacap itu, pemain muda Serdadu Tridatu juga perlu mendapat jam terbang di tingkat Asia. Bali United boleh kalah di laga pembuka, tetapi kans lolos dari babak penyisihan Grup Piala AFC masih sangat terbuka. Masih ada lima laga tersisa.

Tak pelak, media sosial pun ramai. Hujatan, kritikan, hingga suara sumbang mengudara. Keputusan Widodo mengutamakan Piala Presiden jadi sorotan. Kontroversi boleh mengalir deras, tetapi kebijakan Widodo punya landasan pemikiran matang dan tak bisa ditentang.

"Di Piala Presiden tinggal menyisakan satu pertandingan, kami tidak boleh kalah di laga tersebut karena ingin ke final. Sementara di Piala AFC kami masih memiliki lima sisa pertandingan dan harus bekerja keras di laga itu untuk menang," pria 47 tahun menjelaskan.

Sebelum itu, Senin (12/2) malam, dari Bandara Soekarno Hatta, tersiar kabar Ismed Sofyan tak ikut berangkat ke Malaysia. Bukan hanya Ismed, ada empat pemain Persija lainnya, termasuk Marko Simic, yang juga tak dibawa serta ke Johor Bahru.

Kali ini kami bertukar pesan dengan intonasi heran. Untuk pertandingan sekelas Piala AFC, Persija memilih menurunkan pemain pelapis. Bertamu ke markas Johor Darul Ta'zim, Macan Kemayoran seperti membawa misi setengah hati, Rabu (14/2) malam.

Kepada media, Direktur Utama Persija I Gede Widiade menyebut kelima pemain tersebut kurang prima. Percuma bila dipaksakan tampil di Malaysia. Malahan, ancaman cedera mungkin saja menghinggapi pemain, dan itu akan sangat merugikan.

"Target kami Persija bisa menjadi juara Piala Presiden. Terpenting menjadi terbaik demi The Jakmania," kata Gede. Menurut pengusaha properti ini, tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) setelah 601 hari terusir, akan menjadi momen istimewa.

Ya, Persija terakhir kali tampil di stadion termegah Indonesia itu pada 24 Juni 2016. Pada pertandingan melawan Sriwijaya FC itu, kerusuhan terjadi. Ada korban meninggal dunia, dan Persija dilarang tampil di GBK. Kebetulan, GBK akan direnovasi untuk Asian Games 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun