Ritme Bayangan Menjadi Kenyataan
Brave to take an action then well do it
Berani untuk mengambil tindakan, maka lakukanlah dengan baik.
Di usia muda menginjak masa remaja hampir seluruh individu merasakan tikungan hidup mencari jati diri. Menelusuri semua hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, terpengaruh lingkungan sekitar, dan menggebu mencapai semuanya dengan instan.
Sesaat semuanya diraih penuh semangat, namun lambat laun padam karna rasa bosan. Mengutip perkataan seorang motivator ternama Najwa Shihab, beliau mengatakan “anak muda urat malunya jangan terlalu kencang apalagi gengsi, kenapa takut malu untuk melakukan sesuatu yang tidak merugikan orang, habiskan stok malu di usia muda supaya ketika sudah tua dan berkuasa sudah tidak malu-maluin lagi”. Selalu menghantui pikiran setiap harinya, kapan dan apa yang perlu dilakukan untuk mengambil langkah awal merubahnya menjadi suatu kebiasaan. Jika hanya terus berkhayal, maka bayangan itu semakin menghantui yang perlu dilakukan adalah take it action then well do it.
Berdasarkan pengalaman yang saya lalui, sebuah proses tidak ada yang pernah mengkhianati hasil. Jikalaupun gagal teruslah mencoba karna kita tidak akan pernah tahu kapan akan berakhir dengan sukses dan sesuai harapan. Manusiawi kadang kala merasa bersalah dengan diri sendiri telah menghabiskan banyak waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Tidak apa, sesekali beri waktu diri sendiri untuk meluangkan sejenak dari kepenatan hiruk pikuk tuntutan kehidupan yang rancu tiap harinya.
Melihat lebih dekat, banyak remaja yang menutupi dan membohongi diri demi validasi di era serba teknologi. Miris melihat hampir keseluruhan remaja saat ini bertingkah laku memanipulasi kehidupan dihantui rasa gengsi yang tinggi. Faktor apa yang menyebabkan ini bisa terjadi? Coba untuk berfikir kritis, norma sosial, lingkungan pertemanan, faktor keluarga, mungkin bisa menjadi faktor utama menyebabkan remaja kebanyakan saat ini bertingkah laku merasa paling tinggi, padahal semuanya hasil membohongi diri sendiri.
Berikut beberapa tips untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik :
- Kenali Diri Sendiri
Untuk mengenali diri sendiri bisa dikatakan mudah, namun pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan, masih ada beberapa bagian di dalam diri kita yang sering tidak kita sadari. Alasan kita perlu untuk mengenali diri sendiri adalah agar hidup berjalan lebih nyaman dan enak karna kita tahu apa yang sesuai dengan diri kita dan bagaimana menyikapi hambatan eksternal yang datang ke kehidupan kita, lebih ringan dan mudah untuk menjalani hari-hari karena setiap harinya kita akan terus berkomunikasi dengan orang lain.
Jika tidak menjadi diri sendiri dan selalu bersikap menutupi diri serta berlagak menjadi diri orang lain, tentu akan merasakan ketidaknyamanan, dihantui rasa bersalah, dan hidup dalam rasa khawatir. Jika hal ini terjadi bagaimana kita akan melakukan sebuah perubahan yang memberi efek positif, jika diri sendiri masih berbohong melakukan hal yang berdampak negatif, kebiasaan ini akan mempengaruhi kehidupan pribadi dan juga memberi pandangan buruk kepada orang lain.
Coba bayangkan jika orang mengetahui dirimu yang sebenarnya yang jauh berbeda dengan dirimu di kehidupan bertemu orang banyak, orang tidak akan lagi percaya terhadap apa yang kamu lakukan sebab semua hal yang diperlihatkan adalah bayangan belaka.
- Kenali apa yang diinginkan
Terkadang kita mengingingkan sesuatu, namun terlalu takut dan cemas terhadap suatu hal yang belum pernah dicoba. Ketakutan ini jika tidak dilawan, akan terus menjadi duri yang menusuk perjalananmu selama hidup. Setelah mampu mengenali diri, tahap selanjutnya adalah introspeksi diri apa yang diinginkan, apakah ingin menjadi seorang yang kaya dengan uang milyaran?
Atau menjadi seseorang yang mampu berbagi ilmu tiada henti, atau menginginkan properti dengan saham dimana-mana, atau hanya sekedar ingin menjadi manusia biasa yang hidupnya pasrah mengalir begitu saja? Kita tidak bisa menginginkan sesuatu tanpa adanya tindakan. Jika hanya menginginkan ini itu, tetapi tidak ada aksi yang dilakukan, hanya harapan semu yang menghampiri.
- Mencoba menyelami kemampuan diri
Untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik, selain dua poin di atas tentu tahap selanjutnya adalah memiliki skill atau kemampuan di bidang apa saja, setidaknya mampu menguasai 1 bidang kemampuan, contoh seperti ketika mampu menghadapi orang banyak dan tidak merasa gugup, mampu mengatasi kucing garong, mampu berlari sejauh 50 meter atau sebagainya.
Kemampuan itu tidak harus diukur dari seberapa besar nilaimu saat ujian, atau berapa banyak sertifikat yang didapat atau juga pengakuan dari orang lain yang hanya melihat sekilas saja prestasimu. Kemampuan itu perlu diakui pertama kali oleh diri sendiri, karna hanya diri sendiri yang wajib memberi apresiasi terhadap apa yang sudah dilalui, walaupun apresiasi dari orang lain juga penting, akan tetapi apakah mereka juga ikut serta dalam perjuanganmu untuk mencapai kemampuan itu tadi?tentu tidak.
Kemampuan dari hal-hal kecil saja sebenarnya sudah cukup untuk memotivasi dirimu sendiri, sejauh apa dirimu bisa berkembang seperti kemampuan berkomunikasi dengan atasan, kemampuan berbicara di hadapan orang banyak, kemampuan mengangkat galon, kemampuan menulis cerpen, dan kemampuan lainnnya.
Sebelum memiliki kemampuan yang skala nya diatas rata-rata, mencobalah terlebih dahulu dan kenali passionmu kemampuan seperti apa yang nyaman dilakukann dan senang terhadap pekerjaan itu. Jika kita mampu menghargai dari kemampuan kecil saja, secara tidak sadar akan memotivasi untuk menciptakan dan berlatih untuk melakukan serta mengasah skill yang lebih berat tantangannya. Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi kamu akan mencoba?
- Lingkungan Hidup
Dari ketiga poin diatas perlu terus diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari, dilakukan secara berkala juga untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, di poin terakhir ini juga merupakan penentu bagaimana kehidupan yang lebih baik akan berjalan stabil dan terus memberikan dampak positif. Lingkungan hidup sangat mempengaruhi proses berkembangnya seorang individu, jika ia hidup di kalangan orang pemalas dan tidak memiliki tujuan hidup, tentu alam bawah sadarnya akan mendoktrin untuk melakukan hal yang sama, karna manusia pada hakikatnya akan meniru hal yang paling dekat dengan hidupnya dan apa yang sering dilihat dalam kesehariannya.
Nah, jika kamu menginginkan hidup yang lebih baik bawalah dirimu ke dalam pergaulan yang sehat, hal ini berada di dalam kendali kita bagaimana kita ingin membentuk diri kita untuk lebih baik lagi.
Apakah dengan bergabung ke dalam komunitas positif, mengikuti pelatihan, mendirikan foundation sosial, ataupun sebagainya. Bisa saja di kemungkinan lainnya, semua hal akan berjalan positif tergantung pada pribadi masing-masing. Namun, disini menurut pandangan saya seseorang akan sukar berkembang ke arah yang lebih positif jika berada di lingkungan toxic, karna kesehariannya diberi pengaruh negatif yang akan mendoktrin alam bawah sadar mereka secara perlahan.
Maka dari itu, dalam menjalani hidup harus pintar seleksi ingin masuk ke lingungan hidup yang seperti apa. Karna masa depan berada di tangan sendiri, kualitas hidup berada di dalam kendali diri kita. Jika kita bisa mengendalikannya dengan baik, maka dipastikan kedepannya juga akan berjalan sesuai dengan harapan.
Dari keempat poin diatas jika dirasa sudah melakukannya serta merasa siap untuk berkembang lebih lagi, tindakan yang perlu dilakukan adalah "ambil langkah keberanian", mencoba ke tahap yang lebih sulit untuk mengukur sejauh mana kita bisa bertahan hidup di luar dari zona nyaman.
Setiap harinya kehidupan akan terus berubah, irama perasaan pun berubah dari rasa sedih akan berubah menjadi rasa senang atau sebaliknya, dihantui rasa marah, emosi, kecewa semua perasaan ini berubah setiap harinya tidak bisa kita menaruh sebuah tolak ukur jika manusia akan berperilaku sama setiap harinya, karna hakikatya manusia akan terus berkembang dari fase bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Menyamaratakan semua perilaku di fase umur yang berbeda adalah suatu hal mustahil untuk dilakukan. Maka dari itu, fase umur terbaik untuk memulai kehidupan adalah sejak dini terutama masa remaja seperti kita saat ini.
Melansir dari pengalaman hidup saya sejak kecil, mungkin terjadi juga dengan individu lainnya pasti memiliki keinginan dan cita-cita untuk menjadi dokter, namun seiring berjalannya waktu dan keadaan semuanya berubah menyesuaikan tantangan yang datang ke kehidupan.
Mungkin tiap individu memiliki tantangan hidup yang berbeda, ada yang merasakan pahit terlebih dahulu atau langsung merasakan kenikmatan hidup atau juga yang terjadi malah sebaliknya. Manusia hanya bisa berencana, namun semuanya diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hakikatnya, inti dari topik kali ini bergeraklah dengan cepat namun pasti meninggalkan bayangan yang tak pasti untuk mencapai wujud mimpi yang di nanti sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H