Mohon tunggu...
Mai Renny
Mai Renny Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Nenek Ayu

20 Oktober 2013   23:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mai Renny
N0. peserta : 247

***

“Mama harus menginap dua malam di luar kota, Ayu” kata Mama. “Ayu nanti ditemani nenek.” Pesan Mama.


“Ma, kenapa tidak tante Tiara saja sih, kan Ayu bisa jalan-jalan sama Tante Tiara, kalau dengan nenek ah mana asyik, yang ada dicerewetin mulu!”

“Nggak bisa Ayu, Tante Tiara kan baru melahirkan.” Kata Mama

“Nenek bawel sekali, Ma. Nonton TV nggak boleh lama-lama. Bermain Play Station juga” lanjut Ayu dengan kesal.

“Ya sudah, Kan masih ada Papa juga. Nenek berbuat seperti itu juga buat kebaikan kamu” Mama tersenyum mengelus rambut putrinya.

Nenek sudah datang semalam, Ayu sudah tidur.

Pagi-pagi Ayu sengaja cepat-cepat memakai seragam dan berangkat ke sekolah tanpa berpamitan dengan nenek.

Ketika siang pulang sekolah Ayu juga langsung masuk ke kamar, sekilas Ayu melihat neneknya sedang menyulam.

“Ayu sudah pulang?” Panggil nenek.

Tapi Ayu cepat-cepat masuk kamar tanpa memperdulikan panggilan nenek. Ayu tertidur hingga sore. Ayu terbangun, badannya terasa tidak enak, kepalanya pusing dan keringat dingin mengucur.

“Hah, sudah pukul 6?” samar adzan maghrib terdengar.

“Aduh aku tidak sholat dhuhur dan ashar,” jerit hati Ayu.

“Kepalaku pusing dan berkeringat dingin, aku belum makan seharian ini.”

Tiba-tiba nenek sudah masuk kamar, “Ayu kamu sakit, sini biar nenek pijat.” Ayu tidak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan neneknya mulai mengusap sekujur badannya dengan minyak yang kayu putih.

“Enaknya pijatan nenek, ternyata nenek sayang dan tidak selalu bawel.” Pikir Ayu. Diam-diam terbersit penyesalan sudah mengacuhkan neneknya.

“Habis ini makan sup bakso hangatnya, kamu masuk angin” kata nenek. “Ah nenek juga memasakkan sup bakso kesukaanku” pekik hati Ayu.

Memang pijatan nenek manjur, Ayu menyantap sup bakso kesukaannya hingga tandas. Badannya terasa lebih nyaman, terasa kasih sayang nenek saat memijat badannya. Ayu ingin meminta maaf atas perilakunya.

***

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun