"Ada apa, Nik?" tanyanya sambil menyusun ke dalam display.
"Mona ini berulang tahun. Dia ingin tart itu, tapi uangnya nggak cukup. Ibunya menawarkan untuk bekerja di toko sebagai ganti."
"Oh? Bantu bersih-bersih bisa? Kita kewalahan mencuci gelas dan bersih-bersih meja, apalagi kalau ramai pengunjung."
"Betul, Nik." Tria mengangguk.
Nika menatap Lily. "Kami bisa menerima, tapi untuk sebulan."
pegawai dan digaji. Nanti kita bicarakan."
"Saya sebulan bekerja untuk mengganti kue tart?"Nika tertawa. "Bukan. Kami butuhMey mengeluarkan tart Princess Elsa. "Saya berulang tahun bulan ini. Bagaimana kalau kita merayakannya bersama-sama, Mon?" Ia mengedipkan mata. "Kuenya biar Tante yang traktir, kamu tiup lilinnya, ya?"
Mona seketika berbinar. "Boleh?"
"Tentu saja!" Mey tertawa. Diletakkannya kue itu diatas meja. "Berapa usiamu?"
"Sembilan."
"Oke." Mey menempelkan lilin angka sembilan lalu menyalakan. "Ayo, Cepi, Nik, Tri, Dodo!" Keempat temannya itu datang dan mereka menyanyikan lagu ulang tahun bersama-sama. Setelah prosesi memotong kue, Mey membungkus sisanya dan memberikan pada Lily. "Silakan dibawa, Bu, untuk Papa Mona di rumah. Semoga cepat sembuh."