"Iya, Pak," jawab Timo mengangguk.
Pak Kumis menatap Timo sesaat. "Baiklah kalau bukan kamu pelakunya. Ini bola kamu, saya kembalikan. Jangan main sepak bola di jalan lagi. Kan, sudah ada disediakan lapangan di dekat balai desa."
Timo mengembuskan napas lega. "Baik, Pak," ujarnya lirih. "Terima kasih, Pak."
"Hm," gumam Bapak itu pendek.
"Sekarang kamu. Siapa namamu?" tanya Pak Kumis pada Farid.
"Farid Purnomo, Pak," jawab Farid pelan.
"Nah, Farid Purnomo, saya hargai kejujuranmu. Saya menaruh hormat pada orang jujur. Kamu baru saja menyelamatkan Timo dari hukuman."
Farid tak menyahut. Ia hanya mengangguk pelan.
Pak Kumis menghela napas panjang. "Kamu tinggal di mana?"
"Di RT 42, Pak. Bengkel motor Bintang."
"Kamu anaknya Tarmizi?"