fajar menyapa dedaunan
KalaMengusik embun di kelopak mawar
Sang Mentari menghalau gelap
Menyiram pertiwi dengan kemilau
Saat itu aku terpukau
Kupandangi cakrawala nun jauh
Pada lembayung di lembah gunung
Betapa indah ciptaan Tuhan
Burung-burung mulai berkicau
Melompat-lompat di sela dahan
Ditingkahi suara kodok yang kesiangan
Dan suara jangkrik yang terlambat pergi
Kulangkahkan kaki menapak rerumputan
Dingin, segar dan basah mencium ujung jari kaki
Seekor kadal mengintip dari antara dedaunan
Ia tersipu dan berlalu
Oh indahnya,
Hidup di pedesaan
Dimana bumi masih perawan
Tiada asap dan kotoran
Tak seperti kotaku
Penuh cemar dan berisik
Hilang sudah kesahajaan
Penuh manusia berjubelan
Andai bisa
Ingin selamanya
Aku di sini
Merengkuh segalanya
Menikmati karya Tuhan
Kotabaru, 08 November 2022