Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segala yang Indah

14 November 2022   08:58 Diperbarui: 14 November 2022   09:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Pexels Oliver Schmid

Kala fajar menyapa dedaunan

Mengusik embun di kelopak mawar

Sang Mentari menghalau gelap

Menyiram pertiwi dengan kemilau


Saat itu aku terpukau

Kupandangi cakrawala nun jauh

Pada lembayung di lembah gunung

Betapa indah ciptaan Tuhan


Burung-burung mulai berkicau

Melompat-lompat di sela dahan

Ditingkahi suara kodok yang kesiangan

Dan suara jangkrik yang terlambat pergi


Kulangkahkan kaki menapak rerumputan

Dingin, segar dan basah mencium ujung jari kaki

Seekor kadal mengintip dari antara dedaunan

Ia tersipu dan berlalu


Oh indahnya,

Hidup di pedesaan

Dimana bumi masih perawan

Tiada asap dan kotoran


Tak seperti kotaku

Penuh cemar dan berisik

Hilang sudah kesahajaan

Penuh manusia berjubelan


Andai bisa

Ingin selamanya

Aku di sini

Merengkuh segalanya

Menikmati karya Tuhan

Kotabaru, 08 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun