Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Pertama (Horor) - Part 2 Tamat

4 November 2022   09:52 Diperbarui: 4 November 2022   10:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Pexels-Mathias

“Aku mencintaimu, Joni. Juga anak kita. Kami merindukanmu,” ujar makhluk itu lagi mempertontonkan isi perutnya.

Joni lari terbirit-birit. Ia berusaha membuka pintu kamar, tapi terkunci. Dilihatnya pintu balkon yang terbuka. Tanpa pikir panjang ia berlari keluar. Makhluk itu terus memburu, menempel tepat di belakangnya.

Tak lama terdengar suara berdebum keras dari bawah.

***

Jiliana meringkuk gemetaran di kamar mandi. Ia berulangkali memanggil Joni untuk menyalakan lampu, tapi tidak ada jawaban. Pintu kamar mandi terkunci dari luar. Ia menangis ketakutan.

Tiba-tiba lampu kembali menyala sehingga membuatnya bernapas lega. Bergegas ia memakai kimono handuk dan membuka pintu. Ia mengernyit karena ternyata pintu itu tidak terkunci. Dilihatnya ke sekeliling, tidak ada tanda-tanda kebaradaan suaminya. Kamar itu masih seperti semula. ‘Barangkali Bang Joni pergi keluar sebentar,’ pikirnya seraya menyisir rambut panjangnya.

Terdengar ketukan di pintu kamar. Wanita itu berdiri dan mengikat rapat kimononya. “Ada apa, Pak?” tanyanya setelah membuka pintu.

Tampak dua orang berseragam polisi dan seorang petugas hotel berdiri di depannya. “Maaf mengganggu, Bu. Boleh kami bertemu dengan suami, Ibu?" tanya petugas hotel sopan.

"Dia sedang tidak ada di kamar. Mungkin pergi sebentar mencari udara segar."

Petugas hotel itu berdeham. "Begini, Bu. Dari pantauan CCTV, kami melihat ada seseorang yang terjatuh dari balkon kamar ini." Ia berhenti sebentar, mencoba mengintip ke dalam kamar. "Bisakah ibu ikut dengan kami? Sepertinya suami ibu yang terjatuh. Tubuhnya ditemukan di tepi kolam renang, penuh darah. Kami butuh ibu untuk mengidentifikasikan,” ujar petugas hotel.

Jiliana membelalak. ‘Bagaimana mungkin? Ia bahkan belum menikmati malam pertama, dan kini sudah menjadi janda.’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun