Mohon tunggu...
Ronny Mailindra
Ronny Mailindra Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis

Penulis thriller, fantasi, dan silat. Bekerja sebagai programmer Blog: http://mailindra.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kupas Enigma - Sesion 1

10 September 2015   11:27 Diperbarui: 10 September 2015   12:00 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ini, Halo Dok, ngapain juga ente terus-terusan elus bibir Alana?

Enigma otopsi 2
Enigma otopsi 2
Sumber: Enigma, NET.


6. Metode Investigasi
Para penyidik menjadikan buku harian korban sebagai lead untuk investigasi. Mereka mulai menyidik nama-nama yang tertera di buku harian ini. Ya, aku tahu, Enigma memang berharap untuk menebar aroma ikan hering ke banyak tokoh dengan harapan cerita akan berjalan panjang. Sebenarnya, aku agak berharap para tokoh bisa menunjukkan cara investigasi yang menarik dan mencerahkan. Sayangnya metodenya ini justru bertele-tele dan membosankan.

Mengapa tidak mulai dari kapan korban meninggal? Siapa orang terakhir yang melihat korban masih hidup? Di mana TKP (maaf, padang ilalang ada di mana-mana), berapa jauh jarak TKP dari rumah, tempat kuliah, atau tempat teman-temannya? Korban ditembak menggunakan pistol apa? Siapa kira-kira yang punya akses ke senjata semacam itu? Apakah ada jejak mesiu di tangan korban? (kalau ada, mungkin korban bunuh diri). Dan pertanyaan-pertanyaan realistis lain yang seharusnya diburu oleh polisi.

Menurutku cukup aneh, tim polisi yang berhasil menemukan orang tua dan rumah korban bertanya kepada ibu korban tentang apakah korban mempunyai adik. Lalu pada saat investigasi polisi tidak tahu kalau ibu korban sudah bercerai, dan masa sih polisi tidak mengerti bahwa kalau suami-istri bercerai dan istri tidak punya catatan kriminal atau masalah,  hak asuh anak akan jatuh kepada istri? 

Intinya, serial yang berlabel police procedural, apalagi dengan embel-embel terbaik di Asia, seharusnya bisa menampilkan adegan yang dekat dengan fakta. Tanpa hal itu, maka penonton, apalagi penggemar genre kriminalitas, tidak akan bisa menikmati cerita karena mereka merasa logika mereka dikhianati.

7. Harapan Penonton 
Sebagai penonton dari serial ini sebenarnya hanya dua hal yang aku inginkan:
Yang pertama aku ingin tahu siapa pembunuhnya? (Semoga ini bukan kasus bunuh diri, kalau bunuh diri, betapa kecewanya aku).

Yang kedua aku ingin menonton bagaimana cara para penyidik memecahkan kasus ini.
Bagi penonton, hiburan menonton serial kriminalitas adalah mengikuti tokoh polisi untuk memecahkan kasus.

Sepertinya Enigma masih terpengaruh berat dengan serial-serial drama yang tayang di Indonesia. Semoga keadaan ini bisa diperbaiki di masa depan.

Terima kasih sudah membaca.

Salam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun