Mohon tunggu...
Maik Zambeck
Maik Zambeck Mohon Tunggu... Ahli Gizi - corat coret

semoga menjadi orang yang sadar sesadar-sadarnya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Real Logic dan Pseudo Logic

29 September 2021   15:03 Diperbarui: 29 September 2021   15:07 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat sederhana. Bukankah kita sudah bilang seperti di atas, berpakaian compang camping adalah pekerjaan yang tidak logis. Iya karena orang gila itu berada dilingkungan orang berpakaian utuh. Namun, bagaimana dengan artis yang memakai pakaian compang-camping di atas panggung.? Orang bilang itu logis, karena dia artis. Tapi apa bedanya dengan orang gila yang kita sebutkan di atas? 

Dulu di USA ada larangan minuman keras karena itu memabukkan namun sekarang, setiap kegiatan tidak komplit kalau tanpa minuman keras bukan hanya di USA namun hampir di seluruh belahan dunia. Apakah ini akan berarti sama seperti narkoba yang sekarang masih di larang? Karena gay dan lesbi yang dulu dilarang sudah ada legalitasnya dalam hidup bermasyarakat.

Mengapa pergeseran ini terjadi? Apa otak fikiran manusia sudah berubah fungsinya? Tidak terlalu susah untuk menjawabnya, karena Friedrich Nietzsche sudah menjelaskannya bahwa telah terjadi dekadensi yang parah di masyarakat. Untuk apa, dan siapa yang melakukannya? Nietze menjelaskannya dengan gamlang di bukunya " Senjakala Berhala dan Anti Krist".

Jadi, telah nyata bahwa logika yang kita pegang selama ini bisa di geser batasannya, hingga kemudian kita bisa berkesimpulan, bertumpu pada logika semata adalah hal yang sia-sia. Karena sudah pasti cara kita berlogika selama ini adalah logika semu (pseudo logic). Sekali manusia mendewakannya sudah pasti dia terjebak dalam labirin yang tidak tahu ke lorong mana akan membawanya. 

Sebelum jauh terjebak, mari kita kembali ke jalur berlogika yang sebenarnya (real logic). Untuk ber real logic, hal pertama dan lebih utama yang diperlukan adalah keutuhan diri yang sadar. Sebagaimana orang tidur dan orang gila melakukan hal yang menurut mereka logis meski sebenarnya tidak logis karena tidak sedang dalam keadaan sadarkan diri.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun