I
di langit yang tak lagi ceriaÂ
aku terus menantimu
segenggam cemilan masih setia menemani
rasanya enak, ditemani kopi pahit
dengan sejuta kisah
semua masih terkenang
dari nikmat menjadi resah
senyum teduhnya tak jua hilang
meski dua hari berlalu
II
Tak usah kau tanya selama apa pisau itu menancap
Menjadi luka-luka tak berdarah
di saat orang tertawa, aku tertawa
di saat kamu tertawa aku tersenyum
sebab hati itu seumpama gua
tak tiap orang sanggup menyinggahinya
III
sampai kini, kamu pun masih pula bertanya
'apa luka lama karena aku'
betapa suramnya langit jiwamu, tak jua menerka
menelisik satu di antara lembaran
kisah kasih kita.
Tega.
Pandeglang, 25 Januari 2025 Â 23.01
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI