Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Satu yang Perlu dicatat, Tidak Semua Penulis Sebaik Tulisannya

12 Januari 2025   22:08 Diperbarui: 12 Januari 2025   22:08 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua penulis itu baik sekali pun sering menulis kebaikan. Karena bagimana pun, dia dan tulisannya adalah dua hal yang berbeda. Dia manusia dan tulisannya adalah sifat, dua hal yang tarik menarik dan memang berasal satu sumber. Terkadang, berharap lebih kepada manusia memang mengecewakan.

Begitupula kesan yang saya rasakan ketika bercengkrama dengan penulis muda, bisa dikatakan kawakan rajin menulis nilai kebaikan. Karyanya meluber seperti air di gelas. Tak usah saya sebutkan namanya siapa, tinggal di mana, inisialnya apa. Terus ya, saya meminta pesan dan nasihat terkait terceburnya saya ke dunia kepenulisan.

Di awal obrolan terlihat agak ala kadar, agak berbeda ketika di tengah obrolan cukup mengasyikan. Berbicara tentang kendala yang saya rasakan selama ini berproses menulis dan bagaimana pesannya agar  saya lebih produktif lagi menulis. Katanya, menlis itu ya jangan semaunya. Harus ikut aturan.

Kalau sudah lebih dan dirasa layak silahkan kirim ke rublik online. Seriusi gitu. Kebiasaan buruk saya memang semaunya menulis, tidak peduli tema apa dan di mana saja, Rumus saja kadang saya tabrak walau gak pakai lari. Saya pun cerita pengalaman bergabung dengan beberapa komunitas menulis, apa saja yang sudah saya dapatkan dan itu berefek ke dapur kreatif menulis.

Tidak lupa saya sampaikan kritik, seperti juga manusia komunitas pun tak jua sempurna seperti manusia. Punya kekurangan. Bisa kurang bisa pula lebih. Walau pun soal ini, dia agak kurang merespon, entah mengantuk atau mungkin kurang tertarik.

Di ujung obrolan akhirnya memang tak ada ujung. Obrolan itu digantung. Pikir sederhana saya, penulis itu orang yang rajin belajar loh, sering baca tentu saja soal etika tak perlu diajari lagi. Masa iya cara menghormati orang lagi bicara tak bisa, apalagi kawakan katanya. Ditinggalkan saya.

Begitulah, saya mengambil hikmah bahwa penulis itu manusia. Bisa kentut, bisa lapar, bisa marah pun bisa pula kesal. Ketika ia sering menulis kebaikan bukan berarti orang yang sudah baik, ia hanya orang yang sedang berusaha baik. Tulisan itu ikhtiarnya menampilkan bahwa ia baik. Terus kebenarannya bisa kamu menilai nantinya.

Jangan meletakan kesempurnaan pada manusia. Bisa costplay di waktu yang tepat. Misalnya, kalau bacaan kamu agak banyak mungkin tahu Harun Yahya dari Turki. Tulisannya tentang Menjelajah Dunia Semut cukup banyak dijadikan landasan berpikir kalangan aktivis dakwah. Karya itu banyak mengoreksi teori evolusi Charles Darwin tentang asal mula alam juga manusia. Hal menyakitkan katanya kita ada genetika ke monyet. Ihh monyet!

Harun Yahya menyerang dengan argumen bahwa teori itu tidak benar, bahkan di salah satu media ia sesumbar, darwinisme dituduhnya sumber terorisme. Cukuplah, tulisan itu menyampaikan argumennya dari sudut tokoh Islam. Saya juga penasaran sih, pernah baca walau pun gak sampai khatam.

Akan tetapi, kasus hukum yang menjeratnya menjungkalkan nama bekennya itu. Adnan Oktar itu nama asli Harun Yahya pada tahun 2021 dijatuhi hukuman penjara 1.075 tahun atas kejahatan seksual. Tak hanya itu, ia dakwa atas serangan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan, dan upaya melakukan mata-mata politik juga milter. (detik.com 12/01/2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun