Anakmu juga anaknya. Inginmu juga inginnya. Resahmu juga resahnya. Selalulah jadi orang yang ingin selalu belajar. Belajar memperbaiki yang salah atau kurang, bukan mencari siapa yang salah.
***
Tapi, makhluk terbanyak yang selingkuh itu suami-laki-laki?
Tidak salah. Selain ia normal juga punya nafsu berahi. Masalahnya kenapa ia nakal. Bisa karena ia kurang tercukupi inginnya, bisa karena terjebak atau mungkin tabiatnya saja yang buruk. Jadi banyak faktor di baliknya. Terlepas dari itu tidak kita biarkan.
Satu lagi, selingkuhnya laki-laki dengan siapa? Kaum perempuan juga. Jadi yang perlu kita catat, yang selingkuh itu tak hanya kamu adam tapi juga hawa.
Tapi kan laki-lakinya saja yang terus menggoda? Loh kok tergoda dan sama-sama mau. Kalau mau, artinya menikmati. Dapat kita simpulkan, ketika terjadi perselingkuhan yang nakal dua manusianya. Ya, iya laki-laki, lah iya perempuan.
Untuk itu sebelum itu terjadi, jadilah isteri yang baik. Isteri yang tahu ingin dan pikiran suaminya. Jangan sibuk dengan diri sendiiri. Sibuk dengan pikiran sendiri. Kamu telah punya ia, maka berbagilah.
**
Tapi aku sudah memberi apa yang laki-laki mau, terus kenapa ia tetap selingkuh? Kenapa ia tetap main mata bahkan berimajainasi dengan wanita lain. Apa kurangnya aku? Apa lagi? Lagi-lagi dia main rasa dengan yang lain.
Kalau itu tetap terjadi sedangkan kamu memberikan yang terbaik, syukuri, Allah sayang kamu. Allah tidak ridha hamba-Nya yang baik dinodai oleh laki-laki tak mau malu itu. Allah ingin kamu putih. Mungkin disiapkan lelaki yang terbaik di sana, atau ada takdir terbaik lain yang bakal membuatmu terkaget-kaget.
Nikamti rasa pahit itu. Terima apa adanya, jalani proses untuk lebih baik lagi. Percayalah, kamu pasti kuta. Ada Allah yang sayang kamu dan Allah tahu yang terbaik bagimu. Oleh karenanya, semoga keluarganya kembali hangat. semua arah bisa di lawan. Wallahu'alam. (***)
Pandeglang, 1 Desember 2024 Â 23.28