Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apakah (Harus) Wanda Hara dan Iza Zega Dijerat Penisataan Agama?

25 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 25 Juli 2024   23:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Instagram Isa Zega.  

Setelah tertangkap basah memakai cadar di acara pengajian Ustaz Hanan Attaki, yang mayoritas kaum hawa itu. Di video klarifikasinya, Wanda Hara nampak menangis cukup histeris. Menyesali tingkah anehnya tersebut, ia meminta maaf pada publik terutama pada Ustaz Hanan dan tim, juga pada semua yang merasa tersinggung atas ulahnya tersebut.

Beres Wanda, kita pun dikejutkan dengan Isa Zega yang trasgender bercadar tengah tilawah di masjid Nabawi. Bahkan, ia dengan busana muslimahnya yang rapi mempublikasikan di IG-nya tengah khusyu di depan ka'bah nan suci itu. Munajat pada Pemilik Semesta. Waw, kontan saja ia pun jadi bual-bualan netijen.

Nikita Mirzani sampai berkomentar agar menjeratnya sebagai  penistaan agama. Nampaknya, ini di-aminkan netijen lain agar keduanya dilaporkan ke pihak berwajib.  Selebihnya saya belum tahu, apa upaya itu serius ditindaklanjuti atau hanya wacana yang mungkin saja bisa dilaksanakan maupun tidak. Entahlah, biar waktu nanti membuktikan.

Bagi mereka, mungkin menjerat keduanya dengan pasal penistaan agama adalah tepat. Bagaimana pun keduanya itu seperti melecehkan ajaran Islam dan bergaul dengan lawan jenis yang nyata terlarang dalam ajaran Islam. Singkatnya, salah secara hukum dan moral.

Sikap permohonan maaf Wanda  diapresiasi dan diterima, tapi upaya hukum jangan berhenti agar terjaga marwah agama.  Dalam sebuah keyakinan harus tegas, karena memang UU melindungi hak tiap penganutnya menjalankan--dalam konteks ini, membelanya. Demikian suara mereka.

Dua kasus di atas memang miris. Bagaimana pun ini tontonan yang kurang etis di tengah negara mayoritas warganya beragama Islam. Sikap mereka menjadi noda, bagaimana mungkin wanda dan Isa tidak mengerti fungsi cadar untuk apa dan bagi siapa.

Katakan keduanya tidak tahu, ini pun problem juga dengan arus kajian agama yang mudah sekali dijangkau. Buku bacaan tersedia. Link di mana-mana. Belum konten berwarna agama nyaris ditampilkan di pelbagai media sosial. Apa itu tidak cukup buat mereka tahu. Hem, ini yang perlu dikaji.

Kendati begitu, saya kurang setuju kalau keduanya dijerat dengan kasus penistaan agama dan kemungkinan berakhir di hotel prodeo. Mereka memang salah dan itu tak bisa mereka mengelak. Akan tetapi soal motif kenapa mereka begitu, ini pun harus dan perlu kita ketahui.

Walau pun Wanda "salah kostum" di pengajian Ustaz Hanan tapi ia benar karena "masih mau" mengkaji ilmu dari ahlinya. Kita boleh tak setuju dengan sepakterjangnya selama ini yang feminim, tapi kita kan gak tahu, bisa saja hadirnya wanda di kajian Ustaz Hanan awal "menemukan dirinya" yang hilang. Tangisnya itu, penyesalan yang bisa saja lahir di sanubarinya. Bukankah menyesal awal dari proses taubat?

Begi pula Isa Zega yang hadir di tanah suci dengan busana yang tak selaras dengan kelaminnya, itu cara Allah agar ia lebih dekat dengan Islam. Mekah dan Madinah itu cikal Islam tumbuh dan berkembang, dan tak kemungkinan wasilah bangkitnya lagi Isa agar tahu kodratnya yang sejati. Tidak semua orang punya nasib dan takdir loh bisa menginjak tanah suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun