Darah itu ancaman,
antara jelata melawan kepentingan
antara aparat terancam warga
warga takut aparat
enam puluh tahun berlalu
yang miskin tetap menderita
yang kaya kuasa
ada apa di sana
sampai kini tak jua usai
teror jadi laporan biasa
tujuh puluh warga yang melawan pupus, 70 aparat ikut serta tutup usia
tertembak-ditembak
Damai, damailah bumi Cenderawasih
cukupi semua luka
tutup borok
anak cucu berhak bahagia
nasib cerah
esok tertawa
mari bapak-ibu yang duduk di kursi kuasa
singsingkan baju, buang ego
mari bapak-tokoh yang "melawan"
kita duduk bersama
apa mau Papua sesungguhnya
cukupi korban yang tak berdosa
Â
kita boleh berbeda
sama untuk cinta
untuk cita
demi senyum cerah
Papua yang penuh cinta.
Pandeglang, 7 Juli 2024Â Â .59
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H