Mohon tunggu...
Mahrojatin Kholifah
Mahrojatin Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPGRIS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri Pada Siswa di TPA Al-Falah

15 April 2023   10:19 Diperbarui: 15 April 2023   10:29 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan bersikap mandiri, hal pertama yang akan dirasakan siswa yaitu mereka akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka akan percaya potensi dan kemampuan yang mereka miliki dan berani mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang. Karena keputusan tersebut, mereka dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Siswa harus berani menanggung apapun konsekuensi yang terjadi di masa depan nanti, baik itu hal yang baik maupun buruk.

  • Memiliki mental yang kuat

Manfaat lain yang didapat dari sikap mandiri yaitu siswa memiliki mental yang kuat. Mereka tidak akan gentar ketika menghadapi masalah dan pantang menyerah walaupun harus mengalami kegagalan. Mental kuat inilah yang dibutuhkan oleh setiap orang ketika dewasa kelak, terutama ketika mereka sedang mencari pekerjaan atau sedang berada di lingkungan kerja.

  • Mandiri keatif dan berpikir kritis

Siswa yang mandiri juga dituntut untuk menjadi kreatif dan mampu berpikir kritis, terutama ketika mereka sedang berada di dalam kelas dan melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya permasalahan yang diberikan guru selepas menjelaskan materi pelajaran atau setelah melakukan diskusi, siswa harus mampu berpikir kreatif dan kritis untuk menyelesaikan permasalahan dan mendapatkan solusi dalam jangka waktu tertentu.

  • Kemandirian terhadap norma yang berlaku
  • Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan yang berasal dari masyarakat. Ciri-ciri norma kesopanan adalah berhubungan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama di masyarakat. Norma kesopanan juga berupa hal-hal yang pantas dan tidak pantas serta hal yang sopan dan tidak sopan dalam tata pergaulan sehari-hari di masyarakat. Norma kesopanan terkait erat dengan tata kehidupan, budaya, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok masyarakat sehingga bersifat lokal alias berlaku setempat. Dengan begitu, norma kesopanan tidak berlaku umum di seluruh dunia. Sebab, masing-masing tempat atau daerah memiliki standar norma kesopanan masingmasing.

Isi norma kesopanan meliputi tata cara berpakaian, berbicara, berperilaku, bertamu, menyapa orang lain, cara makan, dan lainnya. Norma kesopanan contohnya, yaitu mengucapkan salam ketika bertemu, mencium tangan orang tua saat berpamitan, berpakaian dan bertutur kata yang sopan, tidak meludah di sembarang tempat, hingga tidak menyela pembicaraan orang lain.Tujuan norma kesopanan adalah untuk membangun ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Jika norma ini dilanggar, maka ada sanksinya. Sanksi norma kesopanan misalnya mendatangkan celaan, cemoohan, hingga pengucilan dari lingkungan masyarakat setempat.

  • Kesusilaan

Sekilas, norma kesopanan dan kesusilaan mungkin terlihat sama, namun ada bedanya. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan suara hati nurani manusia. Contohnya, misal seseorang hendak melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma. Sebenarnya ada bisikan kalbunya atau suara hati nuraninya untuk tidak melakukan hal tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak mendengarkannya atau mengabaikannya. Biasanya, hal ini akan membuahkan rasa penyesalan dari dalam dirinya sendiri. Misalnya, ketika tidak berkata jujur dan ketika menyakiti perasaan orang lain. Artinya, perbedaan norma kesusilaan dan norma kesopanan terletak dari sumbernya, yaitu diri sendiri dan masyarakat.Jika norma ini dilanggar, sanksinya berupa penyesalan terhadap diri sendiri karena tetap melakukan perbuatan tersebut, padahal bertentangan dengan norma kesusilaan yang berasal dari hati nuraninya sendiri.

  • Agama

Jenis norma selanjutnya adalah norma agama. Norma agama adalah aturan hidup yang bersumber dari agama, kepercayaan, dan keyakinan terhadap Tuhan. Norma agama juga berupa aturan hidup yang harus diterima manusia sesuai perintah-Nya, larangan-Nya, dan ajaran-Nya. Contoh norma agama, yaitu melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing. Sanksi norma agama adalah dosa. norma agama tak melulu berisi soal aturan-aturan hidup manusia dan Tuhan. Namun juga terhadap sesama manusia dan sesama makhluk hidup di dunia. Tujuan norma agama tak hanya menciptakan kepatuhan kepada Tuhan, namun juga keserasian antara manusia dan sesamanya beserta lingkungan.

  • Hukum

Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara melalui lembagalembaga negara. Aturan ini bersifat mengikat setiap orang warga negara untuk menaati perintah dan larangan yang harus dipatuhi.Contoh norma hukum yang bersifat perintah, yaitu orang yang mengemudikan kendaraan di jalan raya, namun tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), akan dikenakan hukuman pidana paling lama empat bulan dan denda paling banyak Rp1 juta. Sementara contoh norma hukum yang bersifat larangan, yakni setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik akan dipidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.Artinya, sanksi norma hukum berupa hukuman dan denda ganti rugi kepada negara. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan ketertiban, keteraturan, dan keadilan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

  • Kemandirian dalam mengarahkan diri

mandiri adalah suatu keadaan yang mampu mengarahkan diri dengan segala daya kemampuan diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain yang terwujud dalam tindakan nyata untuk menghasilkan sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Mengarahkan diri atau Self direction adalah menentukan arah,tujuan dan keputusan untuk mendapatkan suatu keputusan diri yang terbaik bagi dirinya. Contoh penerapannya peserta didik yang awalnya perlu diingatkan harus belajar tetapi setelah diberikan arahan oleh guru peserta didik mampu belajar secara mandiri tanpa diingatkan orang tua. peserta didik yang dulunya harus dibantu dalam berpakaian oleh orang tua tetapi kemudian setelah mengikuti sosialiasi tentang kemandirian peserta didik mampu berpakaian secara mandiri.

  • Kemandirian dalam mengambil keputusan

Anak adalah amanah Allah kepada setiap orang tua. Pada anak digantungkan harapan akan masa depan suatu bangsa sehingga berbagai cara ditempuh untuk mempersiapkan anak menempuh masa depannya. Maka Kemandirian belajar sangat penting, karena sikap kemandirian bertujuan agar dapat mengarahkan diri ke arah perilaku positif yang dapat menunjang keberhasilan dalam hidup. Kemandirian mengambil keputusan yang dimaksud meliputi:

  • berpikir rasional/logis; (Secara sederhana berpikir logis memiliki arti kemampuan untuk menarik kesimpulan) berpikir secara logis adalah dalam pemecahan sebuah masalah
  • menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri; ( mencoba hal baru sendiri, dan harus percaya diri dengan apa yang dilakukan.
  • memiliki ketegasan; (akan menumbuhkan mental yang tegas pula terhadap anak, anak akan lebih menghormati serta menghargai didikan orang tua, bukan karena rasa takut dimarahi oleh orang tua)
  • memiliki empati; (memposisikan diri sebagai orang lain) e) terbuka dengan teman-teman (orang lain)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun