"Gak, misah dia mah. Mau mandiri katanya"
"Bagus Pak, biar mandiri"
Selesai sudah sarapan yang ku makan, ku teguk air di botol minuman yang ku bawa dari rumah.
Pukul 08.00 terlihat security membuka pintu Bank. Bapak tadi menunjuk ke arah pintu Bank, Aku mengerti. Bergegas kulangkahkan kaki ke pintu masuk Bank tersebut.
Security menyambut dengan ramah dan sopan. Ku jelaskan maksud kedatanganku ke Bank tersebut.
Setelah selesai urusanku ke Bank, ku hampiri Bapak tua tadi.
"Pak, ini ada rezeki buat Bapak. Cuma sedikit" ucapku sambil menyodorkan uang dua puluhan ribu.
"Terima kasih Nak"
Ku tinggalkan parkir Bank itu bergegas ke rumah. Orang setua itu masih terus menjemput rezeki, harusnya yang muda tak mau kalah, pikirku. Mengingatkan diri agar lebih giat bekerja dan berusaha, karena masih muda. Waktu, kesempatan dan tenaga masih kuat. Harus lebih semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H