Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama Anak Masuk Sekolah

18 Juli 2022   09:50 Diperbarui: 18 Juli 2022   09:53 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini hari pertamaku

Hari pertama ke Sekolah

Senangnya hatiku diantar ayah ibu

Pergi berangkat ke sekolah

Senangnya hatiku bertemu teman baru

Guru baru tentulah ramah

Ayo ke sekolah

Ayo ke sekolah

Lirik diatas selalu mengiringi anak-anak yang baru masuk sekolah, dari TK, SD, SMP atau SMA juga kah?? He he he...

Hari ini hari yang bersejarah buat anak baru masuk sekolah.

Kesibukan orangtua mempersiapkan segala sesuatunya untuk kebutuhan anak yang akan sekolah.

Apa saja kesibukannya?

Dari PPDB, baju seragam, alat tulis dan lain sebagainya.

Yuk, kita simak...

*PPDB*

PDB Penerimaan Peserta Didik Baru, daerah Depok semua jenjang dan jalur dilaksanakan mulai akhir Juni hingga awal Juli 2022.

Kegiatan PPDB Depok meliputi pendaftaran jenjang TK, SD dan SMP, pengumuman hasil serta daftar ulang.

Ada empat jalur yang diselenggarakan PPDB 2022 di Depok, jalur tersebut meliputi zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orangtua (PTO) atau anak pegawai tenaga kependidikan (PTK) dan prestasi.

Ada cerita menarik dari sekian anak yang selepas TK untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni SD.

Bagi sekolah swasta faktor umur siswa sepertinya tidak diutamakan, namun untuk sekolah negeri menjadi faktor penentu anak dapat masuk ke sekolah negeri.

Seperti Syifa Nur Adzkia Althofunnisa, dari usia orang tuanya optimis bisa masuk negeri. Hal ini dikarenakan usia Syifa 7 tahun lebih dua bulan. Meskipun demikian, ibunya Syifa masih ketar-ketir juga, pasalnya ia selalu memantau perkembangan setelah mendaftarkan anaknya melalui online. Awalnya nama Syifa diurutan dibawah angka 10, baru satu hari berubah menjadi urutan jauh ke belakang.

Pada akhirnya memang Syifa tetap lolos seleksi awal pendaftaran.

Berbeda dengan kakaknya yang mendaftar masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Negri di bilangan Cibubur Jakarta Timur. Saat PPDB, Muhammad Syamil Dzakwan Ramadhan mendaftar secara online bareng dengan sepupunya Syalwa. Seperti yang diulas diawal bahwa sekolah negri sangat mengutamakan faktor umur. Usia Syamil sudah cukup berumur 7 tahun,sedangkan Syalwa belum 7 tahun. Hal inilah yang menyebabkan Syalwa tidak lulus pendaftaran awal.

Untuk yang mendaftar di sekolah swasta, usia tak masalah, itu pengamatan penulis. Selain biaya yang cukup besar dapat dibayarkan orangtua murid maka dapat masuk sekolah.

Dari pantauan penulis ada anak yang sekolah di Madrasah Ibtidaiyah swasta, usia 6 tahun lima bulan. Usia tak menjadi faktor penentu.

*Kesibukan orangtua persiapan anak sekolah*

Siapa yang paling sibuk mempersiapkan anak yang baru masuk sekolah??

Sudah dipastikan yang paling sibuk, riweh adalah ibunya anak-anak.

Seperti yang dialami ibu pekerja yang akan menyekolahkan anaknya ke jenjang TK, Ibu Lala namanya.

Rutinitas Ibu Lala adalah wanita pekerja, namun demi anaknya rela izin datang kerja setelah pertemuan rapat sekolah.

Pertemuan rapat awal di sekolah RA Ar-Rafah mengharuskan orangtua murid hadir di rapat tersebut. Masuk kerja yang seharusnya pukul 08.00, minta izin untuk datang pukul 11.00. Tempat kerja lumayan jauh, di Jakarta padahal. Ibu Lala merelakan kesibukan waktu kerjanya diluangkan untuk rapat sekolah anak.

Luar biasa bukan? Itu baru salah satu dari sekian banyak ibu-ibu pekerja tentunya.

Begitu juga di saat anaknya Chealsea baru masuk sekolah, ia mengambil cuti 3 hari untuk mempersiapkan dan mengantar anak sekolah. Ternyata papanya Chealsea juga cuti 2 hari, sebab buat menjaga Titan adiknya Chealsea.

Itu baru masalah pengorbanan waktu, belum mengorbankan biaya sekolah. Seragam, buku dan alat tulis, tas, sepatu serta pernak-pernik lainnya. Pokoknya super sibuk.

Terlebih bila memiliki dua anak, berbeda sekolahnya. Maka di atur waktu antar jemput sekolah. Orangtua yang bekerja, berbagi waktu untuk anak-anaknya.

*Hari pertama sekolah*

Semangat anak yang baru masuk sekolah luar biasa, banyak cerita seru yang bisa diceritakan.

Salahsatunya seorang anak yang akan masuk sekolah SD, dari semalam tidak bisa tidur karena memikirkan besoknya sekolah. Ada rasa nervous, deg-degan, takut dan cemas dengan suasana sekolah baru, guru baru dan teman-teman baru.

Ada anak yang meminta diantar sekolah oleh ayah dan ibunya, tidak mau ditinggal. Ada juga yang membuat perjanjian dengan ibunya, mengenai antar jemput sekolah, dan lain sebagainya.

Wajar sekali bila anak merasakan itu semua. Nanti setelah masuk sekolah, pasti pulangnya banyak cerita seru. 

Mendengarkan penuturan seorang anak dengan polosnya bercerita, kejadian seru saat pertama masuk sekolah. Ia mengatakan ada anak yang tertidur di lapangan sekolah saat upacara pengenalan sekolah. Ia tertawa geli sambil memperlihatkan mimik wajahnya yang lucu.

Demikianlah beberapa kesibukan, keunikan dan cerita-cerita seru saat anak masuk sekolah baru. Masih banyak sebenarnya cerita mengenai kesibukan orangtua dan polosnya cerita seru anak.

Paling tidak untuk hari pertama di sekolah baru ada banyak pengorbanan, semangat dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga generasi penerus bangsa lebih cerdas, berakhlak dan memiliki masa depan yang cerah. Harapan orangtua terhadap anaknya, menjadi kebanggaan keluarga terutama ayah dan ibunya.

Semoga bermanfaat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun