Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Tempat Pemberdayaan Umat

18 Juli 2022   00:20 Diperbarui: 18 Juli 2022   00:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masjid sebagai tempat ritual, pemberdayaan umat, pendidikan dan kehidupan sosial budaya

Apa yang terbesit oleh kalian dengan bangunan bernama Masjid? Tempat ibadah ritual sajakah? Atau ada hal lain yang dapat dimanfaatkan keberadaannya??

Kehadiran Masjid tidak serta merta menjadi jaminan mendapat dukungan, di respek dan diakui oleh pemerintah dan masyarakat sekitarnya.

Ukurannya tentu bukan sekedar pada bangunan, tetapi pada program yang dijalankan dan dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Terkait azas kebermanfaatan, bahwa masjid seharusnya berguna dalam memberdayakan masyarakat muslim sebagai jamaah.
Masjid tidak saja menjadi tempat ritual ibadah saja, namun juga dalam hal pendidikan Islam dan kehidupan sosial budaya lainnya.

Setujukah dengan ulasan diatas? Penulis juga sangat menyetujui bila Masjid memiliki fungsi diluar tempat ritual belaka.

Ini merupakan PR buat kita semua, dengan managemen Masjid yang baik dan transparan serta kebermanfaatan dapat dirasakan masyarakat sekitar dan jamaah. Pemberdayaan jamaah benar-benar diperhatikan pengurus Masjid.

Wisata religi ke Masjid At-Tohir Depok

Ahad, 17 Juli 2022 pukul 16.00 penulis dan beberapa rekan berangkat ke Masjid yang cukup viral. Masjid yang terletak di kawasan Perumahan Podomoro Golf View Kecamatan Tapos tersebut sangat berpotensi menjadi tempat wisata religi.

Masjid At-Tohir, nama Masjid tersebut. Masjid yang dibangun oleh Mentri BUMN Erick Tohir dan adiknya Boy Tohir, di area seluas 2,8 hektare.

Banyak keunikan yang saya rasakan setibanya di area halaman Masjid. Bahkan di area parkir pun telah terlihat bangunan nan megah berwarna putih.

Ini merupakan Masjid kedua yang dibangun, setelah pertama dibangun di Los Angeles Amerika Serikat oleh keluarga M. Thohir.
Bangunan Heritage yang semula gereja di Los Angeles dirubah menjadi Masjid.

Dibangunnya Masjid di Los Angeles tersebut bermula atas keresahan Ayah dari Erick Tohir yang menanyakan setiap salat jumat, mengapa di kota dengan puluhan ribu penduduk muslim Indonesia tidak ada Masjid yang dikelola oleh orang Indonesia.
Perlu diketahui, bahwa Masjid ini merupakan Masjid yang ke enam di Amerika Serikat yang di kelola masyarakat muslim Indonesia.

Keunikan Masjid At-Tohir di Depok

Keunikan yang dirasakan penulis, tentu juga dirasakan bagi pengunjung Masjid tersebut tentunya,dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Masjid bergaya arsitektur klasik modern dengan nuansa Timur Tengah.

2. Kubah besar dikelilingi 16 kubah kecil dan diapit empat menara setinggi 40 meter.

3. Dapat menampung jamaah berkapasitas 1.976 orang, ditambah 1.395 jamaah pada fasilitas pendukung di plaza serba guna.

4. Merupakan Masjid kedua setelah Masjid Kubah Emas dijadikan tempat wisata religi.

5. Diresmikan sebulan sebelum Ramadhan 1443 Hijriyah, tepatnya tanggal 9 Maret 2022 oleh Presiden Bapak Joko Widodo.

6. Kawasan sekitar Masjid tertata rapi, halaman dengan rerumputan yang hijau terawat dan bersih.

7. Bahan bangunan yang didatangkan langsung dari Swedia dan Singapura.

8. Selain ruang salat utama ada lobi, pre function dan plaza serba guna.

9. Samping pintu masuk ada jalan menurun yang menuju ketempat wudhu dengan sembilan buah keran di luar ruangan.
( iseng-iseng penulis menghitung jumlah keran yang ada)

10. Lantai di lapisi batuan marmer putih menambah kesan sejuk.

11. Di bagian dalam terdapat lampu kristal berwarna kebiru-biruan yang membuat tampak megah dan mewah.

12. Papan nama Masjid dihiasi air mancur menjadi obyek menarik untuk foto.

13. Area theatre yang nantinya akan dijadikan taman edukasi Islam untuk anak-anak.

14. Rangkaian 99 Asmaul Husna terdapat di bagian depan ruang salat utama menaungi lokasi imam dan mimbar.

15. Dikunjungi bukan cuma orang dewasa namun anak-anak juga antusias dengan kemegahannya.

16. Tempat wudhu, toilet dan wastafel yang bersih dan tertata apik.

17. Area wudhu wanita dilapisi marmer hitam membuat kesan elegan, kebersihan juga terjaga.

Demikian keunikan yang dirasakan oleh penulis, walau masih banyak lagi keunikan yang lain yang belum sempat diamati penulis mengingat waktu berkunjung ke tempat tersebut teramat singkat.

Beberapa Pengunjung yang sempat di wawancarai

Mungkin pertanyaan yang diajukan penulis pada beberapa orang pengunjung sebagai tambahan keunikan yang menjadi motivasi mereka mau berkunjung ke Masjid tersebut.

Salah satunya Bapak Ahmad, yang sengaja datang ke masjid tersebut setelah acara ke undangan resepsi pernikahan di daerah Cilodong. Warga Jati Asih Bekasi tersebut berkunjung bersama keluarga dan kerabatnya.
Kesan Bapak Ahmad mengatakan bahwa Masjid ini bersih, asri , mewah dan megah. Fasilitasnya memberi kenyamanan jamaah.

Namun bagi pengunjung yang lain, seperti seorang guru yang baru mengajar di SDIT Al Kamil di bilangan Sukatani Depok bernama Bu Alifiah mengatakan bahwa ini kunjungan keduanya. Sengaja ia mengajak beberapa rekan guru yang pernah mengajar dalam satu gedung sekolah RA Ar-Rafah, Bu Ayu dan Bu Hany.

Menurut Bu Alif, waktu awal-awal viral Masjid ini penuh ramai oleh pengunjung terutama saat waktu salat, makanya ia menyarankan membawa plastik kresek buat tempat sandal atau alas kaki.
Berbeda saat awal viral, lalu lintasnya juga padat banget.

Yang menarik menurutnya saat lampunya menyala saja, sama halnya Masjid Kubah Emas yang menarik Emasnya saja.

Sementara Nia, keponakannya ini baru pertama kali berkunjung dan motivasinya buat healing. Begitu pula Bu Hany, minat awalnya buat healing menghilangkan kepenatan di rumah.

Berbeda dengan Bu Ayu, yang berangkat bersama anak-anaknya awalnya di ajak Bu Alif kemudian di setujui Bu Hany sebab saat liburan kemarin belum sempat kemana-mana.
Bu Ayu senang melihat pemandangan hijau sebelum ke area Masjid, karena mungkin tinggal di Depok bagian kota yang mulai jarang melihat pepohonan hijau.

Cerita kocak Qori dan Syifa

Ketika ditanya, senang tidak berkunjung ke Masjid ini. Di jawab dengan polos dan kocak oleh Qori, sebelum sampai masjid sempat nyasar ke Indomart. Semua tertawa termasuk penulis, sambil menjawab bahwa itu memang niat belanja.

Berbeda dengan Syifa, datang ingin melihat Masjidnya menyala, tapi dia bingung kenapa warnanya putih semua seperti hantu dong, komentarnya dengan kocak.

Begitulah komentar dan motivasi pengunjung untuk datang ke Masjid At-Tohir ini.

Terlepas dari itu semua, ada  pesan penulis seperti awal ulasan artikel ini, bahwa *Masjid berfungsi bukan tempat ritual saja namun mampu memberdayakan masyarakat dan jamaah dalam aspek kemakmuran dan penguatan ekonomi umat.*

Semoga bermanfaat

Juli 2022
*BM for Kompasiana*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun