Beberapa Pengunjung yang sempat di wawancarai
Mungkin pertanyaan yang diajukan penulis pada beberapa orang pengunjung sebagai tambahan keunikan yang menjadi motivasi mereka mau berkunjung ke Masjid tersebut.
Salah satunya Bapak Ahmad, yang sengaja datang ke masjid tersebut setelah acara ke undangan resepsi pernikahan di daerah Cilodong. Warga Jati Asih Bekasi tersebut berkunjung bersama keluarga dan kerabatnya.
Kesan Bapak Ahmad mengatakan bahwa Masjid ini bersih, asri , mewah dan megah. Fasilitasnya memberi kenyamanan jamaah.
Namun bagi pengunjung yang lain, seperti seorang guru yang baru mengajar di SDIT Al Kamil di bilangan Sukatani Depok bernama Bu Alifiah mengatakan bahwa ini kunjungan keduanya. Sengaja ia mengajak beberapa rekan guru yang pernah mengajar dalam satu gedung sekolah RA Ar-Rafah, Bu Ayu dan Bu Hany.
Menurut Bu Alif, waktu awal-awal viral Masjid ini penuh ramai oleh pengunjung terutama saat waktu salat, makanya ia menyarankan membawa plastik kresek buat tempat sandal atau alas kaki.
Berbeda saat awal viral, lalu lintasnya juga padat banget.
Yang menarik menurutnya saat lampunya menyala saja, sama halnya Masjid Kubah Emas yang menarik Emasnya saja.
Sementara Nia, keponakannya ini baru pertama kali berkunjung dan motivasinya buat healing. Begitu pula Bu Hany, minat awalnya buat healing menghilangkan kepenatan di rumah.
Berbeda dengan Bu Ayu, yang berangkat bersama anak-anaknya awalnya di ajak Bu Alif kemudian di setujui Bu Hany sebab saat liburan kemarin belum sempat kemana-mana.
Bu Ayu senang melihat pemandangan hijau sebelum ke area Masjid, karena mungkin tinggal di Depok bagian kota yang mulai jarang melihat pepohonan hijau.
Cerita kocak Qori dan Syifa
Ketika ditanya, senang tidak berkunjung ke Masjid ini. Di jawab dengan polos dan kocak oleh Qori, sebelum sampai masjid sempat nyasar ke Indomart. Semua tertawa termasuk penulis, sambil menjawab bahwa itu memang niat belanja.
Berbeda dengan Syifa, datang ingin melihat Masjidnya menyala, tapi dia bingung kenapa warnanya putih semua seperti hantu dong, komentarnya dengan kocak.