Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

1 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 1 Juli 2022   05:36 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kita punya anak remaja atau adik remaja?
Nah, Seperti kita ketahui remaja memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar dan kecendrungannya ingin mengeksplorasi dunia. Wihh...

Terkadang hasrat itu tidak dibarengi dengan pertimbangan yang matang hingga tindakannya berisiko baik diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar.
Apabila tidak diberi perhatian dan dibiarkan tanpa pengawasan, perbuatan ini dapat menimbulkan berbagai masalah.

Masa remaja salah satu masa yang sangat penting dalam siklus hidup manusia, dimana terjadi perubahan baik fisik, seksual, psikologis maupun mental.

Secara fisik relatif sehat karena sudah tidak mudah menderita penyakit infeksi seperti masa anak-anak dan belum terlalu berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti orang tua.

Adapun risiko yang dialami remaja masalah kesehatan yang berhubungan dengan prilaku seperti masalah seksual, kesehatan reproduksi, merokok, penyalahgunaan obat adiktif, kekerasan dan kecelakaan.

Sekitar 20% remaja juga mengalami masalah mental seperti depresi, gangguan mood dan subtance abuse. Masalah tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya, namun demikian sesungguhnya dapat dicegah dan ditangani.

KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi sering disalah artikan secara sempit hanya sebagai hubungan seksual saja, sehingga banyak orangtua yang merasa bahwa topik pembicaraan ini kurang pantas untuk dibicarakan remaja.

Padahal kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial yang sangat penting untuk dimengerti oleh remaja, sehingga tidak melulu membahas mengenai hubungan seksual.

Dengan tidak adanya informasi yang akurat menyebabkan remaja mencari dan mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dari sumber-sumber yang kurang terpercaya, seperti dari teman-temannya atau dari media-media porno. Akibatnya persepsi mereka tentang seks dan kesehatan reproduksi menjadi salah dan tidak sehat.

Seperti workshop remaja yang dilaksanakan Puskesmas Cisalak Pasar kamis pagi, salahsatu yang di bahas masalah kesehatan reproduksi. Edukasi seperti ini harus terus digalakkan, sebab sangat penting untuk pendidikan para remaja dan mereka harus tahu mengenai edukasi ini. Kerjasama puskesmas dan masyarakat dalam hal ini ketua lingkungan tingkat RW yang menaungi Ramah Anak akan terus dilakukan agar remaja memahami pentingnya edukasi kesehatan reproduksi.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat baik fisik, psikis dan sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan agar dapat bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara organ produksi.

Adapun cara merawat organ reproduksi diantaranya:

1. Menggunakan celana dalam berbahan menyerap keringat.

2. Pakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab dan tidak bau.

3. Pakaian dalam dan celana dalam diganti minimal dua kali sehari.

4. Bagi perempuan, ketika buang air kecil membersihkannya dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak ikut ke organ reproduksi.

5. Bagi laki-laki sebaiknya di sunat / di khitan, agar terhindar dari kanker penis dan kanker leher rahim pada istrinya.

6. Usahakan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembab.


PERAN ORANGTUA

Peran yang sangat penting dalam kehidupan remaja adalah orang tua. Kenapa? Sebab orangtua punya tanggung jawab besar terhadap anak-anaknya.

Peran orang tua perlu lebih intensif dalam menanamkan nilai moral yang baik pada anak remajanya.

Adapun peran orang tua adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan diberikan dengan prinsip kasih sayang dan keterbukaan.

2. Memberikan informasi kesehatan reproduksi dengan efektif.

3. Menjadi pendamping yang akrab bagi anak remaja.

4. Menyaring sumber informasi agar akurat.

5. Menjelaskan kerugian hubungan seksual pranikah dari potensi penyakit yang dapat ditularkan melalui prilaku seks yang berisiko.

6. Menjelaskan juga konsekuensi dan ketidaksiapan mental dan finansial dalam memulai kehidupan berumah tangga akibat kehamilan yang tidak terencana.

PERAN DOKTER UMUM

Dokter umum sebagai Dokter pelayanan kesehatan primer merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan remaja.

Dokter umum diharapkan memahami masalah kesehatan remaja sehingga mampu melakukan tindakan preventif, deteksi dini serta konseling dan tindakan awal.

PERAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT

Lingkungan dan masyarakat yang kondusif ikut membantu terciptanya pendidikan yang baik terhadap remaja. Remaja diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang positip di lingkungan RT, di Majlis Taklim atau Masjid dan Musholla serta di Karang Taruna. Peran aktif masyarakatpun demikian, dapat memberikan dukungan pada remaja agar aktif berkontribusi di lingkungan sekitar.

Pada akhirnya remaja dapat  lebih nyaman bila semua peran dijalankan oleh semua pihak, sehingga tercipta pertumbuhan remaja yang bermoral, aktif dan berjiwa sosial yang tinggi.

Akhir Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun