Engkau menghujat DPRD Jakarta sebagai koruptor meski belum terbukti
Tapi engkau bekerja di puluhan perusahaan swasta koruptor terbesar BLBI
Engkau menolak poligami tapi engkau mendukung pelacuran dan berkata kotor
Engkau mengusulkan sertifikat pelacur tapi marah ketika istrimu diusulkan dapat sertifikat pelacur
Engkau menghujat satu kasus korupsi parpol Islam tapi menutupi puluhan kasus korupsi parpol nasionalis
Engkau mendukung Ahok karena teriak korupsi tapi engkau tidak mendukung Abraham Samad yang menangkap puluhan koruptor
Engkau berteriak menyerukan teroris dihukum mati tapi menangis menolak bandar narkoba dihukum mati
Engkau mengecam demonstrasi umat Islam tapi melegalkan minuman keras
Engkau sombong karena didukung 47% pemilih nasionalis Jakarta (Jawa, Tionghoa, Batak dll)
Tapi engkau gigit jari karena tidak didukung 53% pemilih Islamis Jakarta (Betawi, Sunda, Minang Melayu dll)