Mohon tunggu...
Andhi BJ
Andhi BJ Mohon Tunggu... PNS -

Hanya seseorang yang ingin membahagiakan keluarga kecil dan orang tuanya.. menjadi kawan yang baik bagi teman-temannya.. mendukung sepenuh hati Persebaya dan melihat sepak bola Indonesia menjadi semakin baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sepenggal Kisah di Mata Najwa

8 Mei 2015   10:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:15 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada episode "Sepak Bola Milik Siapa?" Tanggal 6 Mei 2015, seperti diketahui, Andie Peci diundang sebagai salah satu narasumber bersama Richard Ahmad dari kalangan suporter. Selain mereka berdua, ada Bapak Menpora, Perwakilan dari Pusam Borneo dan Semen Padang dari kalangan Klub Profesional dan Apung Widadi dari Save Our Soccer.

Kabar diundangnya Andi Peci kami ketahui sehari sebelum acara berlangsung, kawan-kawan Bonek juga mendapat kuota sekitar 50 orang sebagai audience. Kami yang ada di Jabodetabek segera bergerak cepat, melalui grup di sosial media kami mengkoordinir siapa saja kawan yang bisa hadir. Alhamdulillah, sekitar 50 orang bisa hadir di acara tersebut, gabungan dari Bonek Jabodetabek, Bonek Karawang, Sabotase, dan Bonek Bekasi.

[caption id="attachment_364898" align="aligncenter" width="576" caption="REVOLUPSSI PSSIKOPAT"][/caption]

Pada saat mengkoordinir itu kami mendapat kabar, bahwa Aremania Batavia juga diundang. Tentu saja kami siap menghadapi segala resiko, jika ternyata Aremania datang dan memprovokasi kami, apalagi beredar screen shoot bahwa mereka akan menghadang kami sebagai tindakan balasan kejadian di Pasuruan. Tapi kami tidak takut, karena niat kami datang bukan untuk berbuat rusuh, kami datang untuk mensuport Andi Peci dan Menpora yang telah bernyali wani membekukan kepengurusan PSSI. Dan ternyata Aremania tidak datang, entah tidak diundang atau ada alasan lainnya.

[caption id="attachment_364893" align="aligncenter" width="480" caption="SS"]

14310544981885392437
14310544981885392437
[/caption]

Sedangkan untuk The Jak yang hadir kami tak pernah berburuk sangka, karena kami yakin sebenarnya tujuan kami dan The Jak adalah sama yaitu untuk sepakbola yang lebih baik. Apalagi Bonek dan The Jak pernah merasakan adanya klub kloningan bagi tim kebanggaannya. Sehingga untuk Indonesia tercinta, kami yakin tidak akan ada bentrok diantara kami.

Kembali ke acara Mata Najwa, sedari magrib, gedung Metro TV telah dipenuhi oleh oleh Bonek dengan segala atributnya, selain itu ada juga mahasiswa dari Universitas Diponegoro. Gedung Metro TV riuh rendah oleh nyanyian dan guyonan kawan-kawan. Kami juga sepakat jika nanti The Jak datang kami akan menyanyikan chant persahabatan untuk mereka.

[caption id="attachment_364895" align="aligncenter" width="512" caption="di Depan Gedung Metro Tv"]

14310546492112384416
14310546492112384416
[/caption]

Sekitar pukul 19.30 bapak Menpora datang, dengan spontan kami meneriakkan yel-yel dukungan untuk beliau agar Menpora tahu bahwa langkahnya tidak sendirian, ada puluhan ribu Bonek dan pecinta sepakbola yang mendukungnya.

Ketika Bonek bersiap untuk masuk ke studio, rombongan The Jak datang spontan kami menyanyikan chant yang biasa kami nyanyikan di Stadion jika sudah lama tak bersua dengan sahabat lama, "piye piye piye kabare? Piye kabare The Jak Mania?" Chant itu kami nyanyikan terus menerus. Tapi rombongan The Jak malah berhenti, mungkin mereka salah paham, dikiranya kami memprovokasi mereka. Melihat hal tersebut, kami segera masuk ke studio daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Di dalam studio, duduk kami diatur sedemikian rupa oleh Kru Metro TV, setelah kami semua telah mendapat tempat duduk, rombongan dari Mahasiswa masuk, dan terakhir rombongan dari The Jak yang masuk. Spontan kami menyanyikan chant selamat datang kepada The Jak dan juga chant piye kabare, tak disangka chant kami dibalas oleh The Jak, akhirnya kami terus bertukar chant, kemudian ditutup dengan lagu Padamu Negeri. Sungguh indah dan mengharukan.

[caption id="attachment_364896" align="aligncenter" width="576" caption="Bertukar Chant"]

1431054740359404674
1431054740359404674
[/caption]

[caption id="attachment_364897" align="aligncenter" width="576" caption="Menyanyikan Padamu Negeri"]

1431054797211091956
1431054797211091956
[/caption]

Mengenai acara Mata Najwa, kawan-kawan sendiri bisa melihatnya langsung, tapi ada kejadian menggelikan ketika off air Perwakilan Pusam Borneo tersinggung dan sedikit mengancam Bonek karena adanya cemoohan pada pernyataan-pernyataan dari nara sumber, tapi kemudian ditenangkan oleh mbak Najwa yang cantik.

Acarapun selesai, audience segera berhamburan untuk berselfie atau berfoto bersama dengan Menpora dan mbak Najwa. Di sela-sela hal tersebut, salah satu dari kami mencoba mengajak foto The Jak yang datang, tetapi ditolak. Kemudian pada saat di luar studio, saya juga mencoba mengajak untuk mengabadikan moment yang jarang terjadi seperti ini, tapi ditolak oleh mereka, salah satu dari mereka berkata, daripada jadi omongan. Kami menghargai sikap mereka, karena bagaimanapun sampai dengan saat ini masih ada rivalitas diantara kami. Yang penting kami sudah mempunyai niat baik.

Pada saat Richard Ahmad datang, kami sempat sedikit ngobrol dan intinya semoga kedepannya hubungan Bonek dan The Jak semakin baik, dan itu harus dilakukan melalui hal-hal kecil terlebih dahulu.

Pada saat kami mau pulang, Satpam Metro TV mengingatkan kami bahwa ada rombongan liar yang kelihatannya akan menghadang Bonek di segala penjuru jalan keluar Gedung Metro TV. Saya menyebutnya sebagai rombongan liar karena setelah diklarifikasi kepada Ketua The Jak kelompok tersebut berada di luar koordinasinya. Puncaknya ada segerombolan rombongan liar yang datang, namun setelah kawan-kawan menghampiri, mereka malah lari tunggang langgang. Padahal kami hanya mencoba meredakan mereka, bukan berniat untuk berperang. Karena prinsip kami, musuh jangan dicari tapi jika ada musuh jangan lari. Kami terus saja diawasi oleh beberapa orang, sepertinya memang ada yang ditugaskan sebagai telik sandi untuk memantau pergerakan kami.

Kami berembug, kawan-kawan siap open fight dengan segala resikonya karena kami menyadari hidup di tanah rival, dan resiko terburuk dari suporter adalah bertempur demi kebanggaannya. Tapi kami juga punya prespektif lain, jika saja pertempuran benar terjadi maka akan kontra produktif dengan apa yang kami perjuangkan. Perjuangan ini akan dengan mudah dicounter jika terjadi kerusuhan, pada perjuangan ini masih awal belum terlihat ujung akhirnya. Alhamdulillah kami masih bisa berpikir secara rasional.

Ternyata, pihak Metro TV berkoordinasi dengan kepolisian. Polisi datang dan menjamin tidak akan ada serangan. Salah satu kawan dari Tiger Boys juga memberikan jaminan. Akhirnya kami berkonvoi keluar dari Metro TV dengan didampingi kawan dari Tiger Boys. Alhamdulillah kami semua bisa pulang dengan selamat tanpa kurang apapun.

Tapi saya sendiri tetap optimis, suatu saat Bonek dan The Jak bisa satu tribun dan bertukar chant sebagaimana yang terjadi pada acara Mata Najwa. Toh dahulu Bonek dan The Jak seringkali dalam satu tribun di awal-awal Liga Indonesia. Karena rivalitas yang baik adalah 2 x 45 menit.

@andhi667

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun