[caption id="attachment_364896" align="aligncenter" width="576" caption="Bertukar Chant"]
[caption id="attachment_364897" align="aligncenter" width="576" caption="Menyanyikan Padamu Negeri"]
Mengenai acara Mata Najwa, kawan-kawan sendiri bisa melihatnya langsung, tapi ada kejadian menggelikan ketika off air Perwakilan Pusam Borneo tersinggung dan sedikit mengancam Bonek karena adanya cemoohan pada pernyataan-pernyataan dari nara sumber, tapi kemudian ditenangkan oleh mbak Najwa yang cantik.
Acarapun selesai, audience segera berhamburan untuk berselfie atau berfoto bersama dengan Menpora dan mbak Najwa. Di sela-sela hal tersebut, salah satu dari kami mencoba mengajak foto The Jak yang datang, tetapi ditolak. Kemudian pada saat di luar studio, saya juga mencoba mengajak untuk mengabadikan moment yang jarang terjadi seperti ini, tapi ditolak oleh mereka, salah satu dari mereka berkata, daripada jadi omongan. Kami menghargai sikap mereka, karena bagaimanapun sampai dengan saat ini masih ada rivalitas diantara kami. Yang penting kami sudah mempunyai niat baik.
Pada saat Richard Ahmad datang, kami sempat sedikit ngobrol dan intinya semoga kedepannya hubungan Bonek dan The Jak semakin baik, dan itu harus dilakukan melalui hal-hal kecil terlebih dahulu.
Pada saat kami mau pulang, Satpam Metro TV mengingatkan kami bahwa ada rombongan liar yang kelihatannya akan menghadang Bonek di segala penjuru jalan keluar Gedung Metro TV. Saya menyebutnya sebagai rombongan liar karena setelah diklarifikasi kepada Ketua The Jak kelompok tersebut berada di luar koordinasinya. Puncaknya ada segerombolan rombongan liar yang datang, namun setelah kawan-kawan menghampiri, mereka malah lari tunggang langgang. Padahal kami hanya mencoba meredakan mereka, bukan berniat untuk berperang. Karena prinsip kami, musuh jangan dicari tapi jika ada musuh jangan lari. Kami terus saja diawasi oleh beberapa orang, sepertinya memang ada yang ditugaskan sebagai telik sandi untuk memantau pergerakan kami.
Kami berembug, kawan-kawan siap open fight dengan segala resikonya karena kami menyadari hidup di tanah rival, dan resiko terburuk dari suporter adalah bertempur demi kebanggaannya. Tapi kami juga punya prespektif lain, jika saja pertempuran benar terjadi maka akan kontra produktif dengan apa yang kami perjuangkan. Perjuangan ini akan dengan mudah dicounter jika terjadi kerusuhan, pada perjuangan ini masih awal belum terlihat ujung akhirnya. Alhamdulillah kami masih bisa berpikir secara rasional.
Ternyata, pihak Metro TV berkoordinasi dengan kepolisian. Polisi datang dan menjamin tidak akan ada serangan. Salah satu kawan dari Tiger Boys juga memberikan jaminan. Akhirnya kami berkonvoi keluar dari Metro TV dengan didampingi kawan dari Tiger Boys. Alhamdulillah kami semua bisa pulang dengan selamat tanpa kurang apapun.
Tapi saya sendiri tetap optimis, suatu saat Bonek dan The Jak bisa satu tribun dan bertukar chant sebagaimana yang terjadi pada acara Mata Najwa. Toh dahulu Bonek dan The Jak seringkali dalam satu tribun di awal-awal Liga Indonesia. Karena rivalitas yang baik adalah 2 x 45 menit.
@andhi667
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H