Mohon tunggu...
Mahlia Jumaidar
Mahlia Jumaidar Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Kita bukan hanya umat membaca tapi juga umat menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir Hilang Arah

24 Februari 2021   17:28 Diperbarui: 24 Februari 2021   17:36 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun waktu yang cukup untuk kita saling memahami..


Aku hanya ingin kita saling mencintai


Aku tak ingin kau membenciku walau dalam sekejap mata


Memang salahku..


Selalu merusak kepercayaanmu..


Menghancurkan mimpi-mimpimu..


Menenggelamkan asamu..


Hukuman berat pun tak akan sanggup pulihkan lukamu..

putuskan deritamu..
Dimana lagi aku menemukan guru sepertimu ?


Aku tau bumi Allah ini luas, tapi lewat perantaramu aku mengenal Rabbku.


Aku takut, aku sedih, hampa, gelisah..


Aku takut tersesat dalam gelap malam..


Aku takut hilang dalam kesunyian..


Aku memang tak pernah taat padamu


Tak pernah mengikuti iramamu..


Tak pernah mendengar nasihatmu..


Aku egois dengan nada-nada sumbang yang ku banggakan


Puluhan bahkan ribuan kali kau berikanku kesempatan, perhatian..

tapi aku lengah..

aku terpedaya dengan kelembutan dan kebaikanmu, aku tak berhati-hati
Hingga...

lagi-lagi aku membuatmu kecewa


benar..


Seperti keledai bodoh yang jatuh pada lubang yang sama..


Aku memang pantas kau maki, kau caci..

tapi sungguh..

hatimu sangat lembut
Tak pernah kau lakukan itu


Aku benar-benar takut kehilanganmu, guruku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun