Beliau juga menuturkan bahwa dalam kasus ini tidak ada yang bisa disalahkan jika masalah tugas yang menumpuk biasanya terjadi ketika siswa tidak mengerjakannya sesuia jam yang ditentukan, hal itu beliau katakana sesuai dengan pengalaman dari anak beliau sendiri.
Kisah inspiratif tidak hanya dari kalangan kota dan desa namun dari kalangan pesantren. Saat ini banyak pesantren yang ikut mengakses pengajian online kitab kuning untuk mengisi ramadhan tahun ini, seperti yang saya tuliskan pada artikel saya sebelumnya.
Beberapa kisah guru di atas adalah beberapa contoh guru yang kreatif dalam mengatasi permasalahan, beliau tidak hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri tapi juga masih memikirkan hak peserta didiknya.
Berbeda tempat berbeda pula masalah yang dihadapi, berbeda konsep berbeda pula cara mengimplikasikannya, namun jika hati dan fikiran saling bekerjasama akan menghasilkan solusi yang saling menguntungkan diantara keduanya.
Guru yang dibutuhkan tidak hanya guru yang cerdas secara segi intelektual tapi guru yang kreatif dalam proses pembelajaran dan mengatasi permasalan, pekerjaan guru harus diniatkan dari hati mengabdi tidak untuk kepentingan pribadi dan rezeki sudah ada pengaturnya sendiri.
Jika sudah ditanamkan dalam hati maka akan ikhlas dalam mengerjakan tugasnnya. Untuk para generasi muda yang akan menjadi guru maka persiapkan dirimu, negeri ini menunggu aksi dan hasilmu, jadilah guru kreatif yang mampu membuat peserta didik aktif tanpa terkikis.
Semoga bermanfaat, untuk saran dan komentar bisa ketik di kolom komentar ya🙏 jangan lupa like dan share. Terimaksih🙏😊
Penulis: Mahirotul Haromaini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI