Mohon tunggu...
Mahirotul Haromaini
Mahirotul Haromaini Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa IAIN Jember|MRI Jember

Nikmati prosesnya jangan lihat hasilnya dan ambillah hikmahnya🙏🙃

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Kisah Inspiratif Guru di Tengah Pandemi Covid-19

2 Mei 2020   00:54 Diperbarui: 8 Juni 2021   15:54 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi Kisah Inspiratif Guru di Tengah Pandemi Covid-19 (unsplash/aaron-burden)

Pak Avan menututurkan bahwa beliau sedikit lega ketika pemerintah menyediakan layanan edukasi melalui TVRI sehingga ia menghimbau kepada siswanya untuk mengikuti progam tersebut. 

Namun, akibat dari tiga sampai lima siwanya tidak memiliki televesi beliau memutuskan untuk kembali mengajar di rumah siswa masing-masing. Sungguh mulia hati mereka, hingga rela menunaikan kewajiban demi memenuhi hak dari siswanya.

Berbeda dengan Pak Ujang dan Pak Avan yang mengajar di daerah pelosok sehingga rela melakukan hal demikian. Beralih ke daerah kota ada seorang guru dari kota Semarang yang bisa dibilang sebagai guru kreatif dalam mengatasi pembelajaran daring saat ini, yaitu Ibu Yuyun. 

Beliau merupakan seorang guru di SMA 5 kota Semarang yang mengajar mata pelajaran Bahasa Jawa, salah satu mata pelajaran yang mungkin saat ini kurang diminati oleh siswa. 

Dalam sebuah wawancaranya bersama bapak Gubernur kota Semarang yaitu Bapak Ganjar Pranowo, beliau mengatakan bahwa memiliki cara tersendiri dalam melakukan pembelajaran daring, beliau juga mengatakan bahwa perbedaan konsep dari setiap guru serta layanan internet yang kurang memadai bagi daerah pelosok mengakibatkan adanya perbedaan penerapan dalam pembelajaran daring saat ini. 

Baca juga : Upaya Guru Dalam Mengatasi Kecanduan Siswa terhadap Game Online Saat Pembelajaran Daring

Banyaknya guru yang kurang memahami teknologi serta layanan internet yang kurang memadai mengakibatkan guru hanya bisa memberikan tugas sebagai langkah praktis yang mereka dilakukakan. 

Namun berbeda dengan bu Yuyun beliau tidak pernah memberikan tugas dalam pembelajaran daring beliau lebih memilih untuk mengunakan system diskusi forum interaksi dengan menggunakan aplikasi OFFICE 365, yang mana di dalam pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa. 

Selain itu sebelum pembelajaran dimulai beliau selalu melakukan absen dan beliau sangat jelih apabila ada siswanya yang belum absen hingga batas waktu yang beliau tentukan, biasanya beliau bertanya hal tersebut kepada siswanya dan tak jarang ada beberapa dari mereka yang merespon dan menjawab alasan dari temannya yang belum absen. 

Dalam akhir pembelajarnpun demikian, beliau selalu meminta tanggapan kepada siswanya mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, dan kebanyakan banyak yang merespon bahwa pembelajaran daring itu menyenangkan. 

Menurut Ibu Yuyun untuk mendapatkan respon yang baik diperlukan interaksi yang baik antara siswa dan guru apabila seorang guru sudah mampu memahami karakter siswa maka guru mudah dalam mengambil hati siswanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun