Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menata Hati untuk Meraih Kebahagiaan Sejati

1 Januari 2025   23:06 Diperbarui: 1 Januari 2025   23:06 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan Sejati (sumber:chatgpt)

Satu hal yang perlu dipahami, kebahagiaan berkaitan dengan hati, bukan akal yang bekerja dengan logika. Kebahagiaan juga tidak berkaitan dengan tubuh atau jasmani, yang hanya terpuaskan oleh kelezatan duniawi yang sementara. Hati adalah pusat dari kekuatan jiwa---daya jiwa yang mampu menggerakkan akal dan tubuh untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Inilah yang menjadi puncak kebahagiaan sejati.

Seorang ulama pernah berkata, "Kebahagiaan sejati bukan terletak pada kekayaan, kedudukan, atau kemewahan duniawi, melainkan dalam kemampuan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, menemukan makna dalam pengabdian kepada-Nya, dan merasakan kedamaian di dalam hati."

Kebahagiaan sejati dapat dicapai melalui tiga hal: ibadah, khidmah (pengabdian), dan zikir (mengingat Allah). Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui ibadah kepada-Nya, menemukan makna dalam pengabdian melalui khidmah di jalan-Nya, serta merasakan kedamaian dalam hati melalui zikir mengingat-Nya.

Selain itu, kebahagiaan muncul ketika hati mampu menerima segala kondisi yang terjadi. Setiap keadaan dilihat melalui kacamata hikmah. Seseorang yang bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan bersabar ketika tertimpa musibah akan hidup dalam kebahagiaan yang senantiasa menyertai.

Alhasil, kebahagiaan adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Tanpa kebahagiaan, hidup akan terasa hambar. Kebahagiaan harus dimulai dengan menata hati. Hati yang dipenuhi kedamaian akan membawa kebahagiaan sejati.!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun