Ramadan hari kedelapan. Kita akan melanjutkan pembahasan hadits dari Kitab Shahih Bukhari. Kita sudah memasuki pembahasan hadits keenam pada bab permulaan wahyu. Hadits ini berisi dialog yang panjang antara Kaisar Heraklius dan Abu Sufyan. Berikut teks haditsnya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa Abdullah bin 'Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu Sofyan bin Harb telah mengabarkan kepadanya; bahwa Heraklius menerima rombongan dagang Quraisy, yang sedang mengadakan ekspedisi dagang ke Negeri Syam pada saat berlakunya perjanjian antara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Abu Sofyan dan orang-orang kafir Quraisy. Saat singgah di Iliya' mereka menemui Heraklius atas undangan Heraklius untuk diajak berdialog di majelisnya, yang saat itu Heraklius bersama dengan para pembesar-pembesar Negeri Romawi.
Heraklius berbicara dengan mereka melalui penerjemah. Heraklius berkata, "Siapa di antara kalian yang paling dekat hubungan keluarganya dengan orang yang mengaku sebagai Nabi itu?"
Abu Sofyan berkata; maka aku menjawab, "Akulah yang paling dekat hubungan kekeluargaannya dengan dia."
Heraklius berkata, "Dekatkanlah dia denganku dan juga sahabat-sahabatnya."
Maka mereka meletakkan orang-orang Quraisy berada di belakang Abu Sofyan. Lalu Heraklius berkata melalui penerjemahnya, "Katakan kepadanya, bahwa aku bertanya kepadanya tentang lelaki yang mengaku sebagai Nabi. Jika ia berdusta kepadaku maka kalian harus mendustakannya."
Demi Allah, kalau bukan rasa malu akibat tudingan pendusta yang akan mereka lontarkan kepadaku niscaya aku berdusta kepadanya. Abu Sofyan berkata; Maka yang pertama ditanyakannya kepadaku tentangnya (Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) adalah, "bagaimana kedudukan nasabnya di tengah-tengah kalian?"
Aku jawab, "Dia adalah dari keturunan baik-baik (bangsawan)."
Tanyanya lagi, "Apakah ada orang lain yang pernah mengatakannya sebelum dia?"
Aku jawab, "Tidak ada."