Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Haji Udin, Sahur Tanpa Puasa

10 April 2022   04:22 Diperbarui: 10 April 2022   05:22 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurma Haji Udin (dokpri)

Para tetangganya yang risau akan sebuah masalah datang menemui Haji Udin untuk mengklarifikasinya. Salah satu dari mereka bertanya:

-Pak Haji, kita diperbolehkan puasa tanpa sahur, lalu apakah kita diperbolehkan sahur tanpa puasa?

Haji Udin berpikir sejenak, lalu berkata:

-Puasa itu hukumnya wajib, sedangkan sahur hukumnya sunnah. Ada hal sunnah yang akan bermakna jika diiringi yang wajib. 

-Berarti, tidak boleh ya Pak Haji?

-Bukan masalah boleh tak boleh. Orang yang puasa saja terkadang sulit untuk bangun sahur, maka betapa bodohnya orang yang sudah bangun sahur tanpa ada niatan untuk berpuasa.

Lagi-lagi jawaban cerdas disampaikan Haji Udin. Seorang muslim memang seharusnya menjalankan seluruh perintah agamanya dengan baik dan sempurna. 

Puasa adalah bagian dari Ibadah yang merupakan salah satu bentuk perintah agama. Puasa adalah salah satu ibadah wajib yang termasuk dalam rukun Islam. 

Jika seorang muslim, dalam keadaan mampu secara syari, tidak melakukan puasa, maka wajib dipertanyakan keimanannya.

Puasa tidak hanya ada dalam agama Islam. Beberapa umat lain juga memiliki ritual ibadah layaknya puasa. 

Namun, dalam Islam ada anjuran sahur yang berbeda dengan puasanya umat lain. Sahur adalah bagian dari rangkaian ibadah puasa.

Dalam puasa, selain ada dimensi ibadah, ada juga dimensi syiar di dalamnya. Makan sahur adalah salah satu bentuk syiar dalam agama Islam.

Jika puasa hukumnya wajib, maka sahur hukumnya sunnah. Namun, meskipun sunnah, sahur sangat dianjurkan karena keberkahan yang ada di dalamnya. 

Keberkahan yang akan didapat jika kita mengikuti sunnah Nabi. Bahkan, makanan yang kita makan pada waktu sahur tidak akan dihisab kelak, seperti halnya makanan berbuka puasa dan makanan yang dinikmati bersama-sama dengan saudara-saudara kita yang lain.

Perintah agama dalam Islam selalu diatur dengan sempurna. Misalnya, sahur dianjurkan untuk diakhirkan, sementara berbuka dianjurkan untuk segera dilakukan. 

Anjuran diakhirkannya sahur bukan tanpa hikmah, paling tidak ada tiga hikmah yang bisa kita ambil.

Pertama, anjuran mengakhirkan sahur menunjukkan kasih sayang Tuhan kepada umat manusia. Dengan diakhirkannya sahur dan disegerakannya berbuka, maka durasi puasa akan semakin pendek. 

Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang memiliki pengetahuan tentang beratnya melaksanakan ibadah puasa. Oleh karenanya, agar manusia kuat menjalankannya, maka durasinya pun disesuaikan dengan kemampuan manusia.

Kedua, jika sahur dianjurkan dilakukan dini hari, maka mungkin tak akan banyak orang yang melakukannya. 

Bangun dini hari, apalagi harus menyiapkan makanan bukan perkara mudah. Selain itu, puasa di siang harinya pun akan semakin berat dilaksanakan. Sebabnya, karena durasi puasa yang semakin lama. 

Ketiga, sahur di akhir waktu juga akan mencegah seseorang dari ketiduran. Waktu antara sahur dan shalat subuh menjadi tidak terlalu panjang. 

Selepas sahur, tak ada waktu untuk tidur lagi, karena beberapa saat setelahnya azan subuh akan berkumandang. 

Selain itu, karena sahur diakhirkan, masa menunggu sahur juga lebih panjang dan bisa diisi dengan memperbanyak ibadah.

Bangun sahur menjadi salah satu tantangan besar berpuasa. Ada yang malah memilih tidak sahur, karena tidak mampu menahan kantuknya. 

Karena tidak sahur, ibadah puasa di siang harinya akan dilewati dengan berat. Badan lemas karena tidak ada asupan nutrisi ke dalam tubuh. 

Akhirnya, puasa pun jadi tidak bermakna, karena hanya dihabiskan di atas kasur, berbaring karena tubuh lemah. Bahkan, mungkin saja ia harus membatalkan puasanya karena tak mampu lagi menahan lapar dan haus.

Mengapa kita terkadang sulit bangun sahur? Dan Bagaimana mengatasinya?

Di era gawai seperti sekarang ini, kita terkadang lupa waktu. Jika sudah mulai bermedia sosial berjam-jam tak terasa terlewati. 

Akhirnya, kita akan terlambat tidur. Konsekuensinya, bangun sahur pun pastinya akan sangat memberatkan.

Oleh karenanya, kita harus mampu mengatur waktu tidur di bulan Ramadan. Setelah tarawih, kita seharusnya bisa mempergunakan waktu dengan baik. 

Menuntut ilmu, bercengkrama dengan keluarga, atau memperbanyak ibadah adalah beberapa alternatif kegiatan yang bisa dilakukan. Setelah itu, lebih baik istirahat agar tidak sulit untuk bangun sahur di pagi harinya.

Sahur, selain membawa berkah, juga rahmat bagi siapapun yang menjalankannya. Kita berdoa semoga Tuhan yang MahaKuasa menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun