Ramadan hari ketujuh. Kita akan melanjutkan pembahasan hadits dari Kitab Shahih Bukhari. Kita sudah memasuki pembahasan hadits kelima pada bab permulaan wahyu. Berikut teks haditsnya:
Dari Ibnu Abbas berkata, bahwa Rasulullah adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril as mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, di mana Jibril as mengajarkan al-Quran. Sungguh Rasulullah jauh lebih lembut daripada angin yang berhembus. (HR. al-Bukhari: 5)
Ada dua hal yang bisa kita soroti dan ambil faedahnya dari hadits ini.
Pertama, di bulan Ramadan Rasulullah SAW disebut sebagai, "ajwadunnas" yang berarti orang yang paling dermawan.Â
Dalam terjemahan diartikan yang paling lembut, tetapi makna yang lebih tepat adalah dermawan. Orang yang dermawan memang identik dengan orang yang lembut hatinya.
Di akhir hadits dikatakan, kedermawanan Nabi SAW itu laksana angin yang berhembus. Artinya ringan dan terus-menerus.
Mari kita peehatikan. Ada banyak orang yang mendekati Allah, marifat, dengan jalur banyak berzikir. Di jalur ini, terkadang ada yang sampai, ada juga yang tersesat.
Namun, ada bentuk amal yang jika kita lakukan, maka pasti akan dekat dengan Allah SWT, dengan dasar iman tentunya. Amal itu adalah kedermawanan.
Dalam hadits lain dikatakan bahwa orang yang dermawan itu dekat dengan Allah SWT, dekat dengan sesama manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan kebalikannya bagi orang yang bakhil.
Selain hadits, Al-Quran juga banyak membahas tentang kedermawanan. Al-Quran mendorong kita untuk bersikap dermawan.