Orang yang berpuasa, semua organ tubuhnya seharusnya juga ikut berpuasa. Tangannya harus puasa dari melakukan sesuatu yang buruk dan dosa. Begitu juga kakinya, matanya, telinganya, dan organ tubuh yang lainnya.Â
Bahkan, pikirannya pun harus diajak berpuasa dengan tidak memikirkan sesuatu yang buruk. Termasuk juga tidak memikirkan lagi kapan Ramadan akan usai, layaknya yang dipikirkan anak-anak.Â
Bagi kita yang berjiwa muda, yang nafsunya sedang membara dan berada di level tertinggi, melaksanakan puasa yang mengharuskannya menahan nafsu mungkin akan sangat menyulitkan.Â
Namun, dengan tekad dan motivasi yang kuat, maka puasa justru akan sangat mudah dilaksanakan.Tekad dan motivasi muncul bukan hanya dari pemahaman yang baik akan arti puasa saja, tetapi juga diimbangi dengan pemahaman yang baik akan tujuan puasa yang sesungguhnya.
Ya, tujuan utama puasa adalah menjadi orang yang bertaqwa. Bertaqwa artinya menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Dan semua itu dilakukan dengan penuh kesadaran.Â
Jika kita semua memahami hal ini, maka kita akan larut dalam syahdunya melodi Ramadan, dan tidak akan mau berpisah dengannya.Â
Bulan Ramadan bak kekasih yang akan selalu dirindukan kedatangannya, bukan yang selalu dihitung-hitung kapan ia akan segera berakhir dan segera pergi meninggalkan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H