Minyak Goreng Langka, Apa Hikmahnya?
Hari-hari ini, masyarakat banyak membicarakan tentang minyak goreng yang langka di pasaran. Di media sosial pun bertebaran meme-meme lucu tentang langkanya minyak goreng. Media mainstream pun tak mau kalah. Koran, TV nasional juga mengangkat topik ini sebagai bahan berita.
Langkanya minyak goreng, mengingatkan kita pada peristiwa pada masa orde lama di tahun 1960-an. Kala itu terjadi kelangkaan bahan pokok makanan.Â
Rakyat mengantre di mana-mana hanya untuk mendapatkan beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Namun, kala itu kita masih memaklumi, karena kondisi negara kita yang belum stabil. Tentu saja keadaannya tidak bisa kita samakan dengan keadaan kita saat ini.
Kelangkaan ini tidak terjadi secara instan. Kelangkaan dipicu dengan adanya kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar dunia beberapa bulan lalu. Kemudian berangsur-angsur harga minyak goreng di dalam negeri ikut naik.Â
Puncaknya, di awal tahun 2022 di mana minyak goreng akhirnya sulit dicari alias langka. Antrean mulai mengular pada tempat dimana ada stok minyak goreng. Di mini market, supermarket, bahkan di pasar tradisional pun masyarakat ramai mengantre. Masyarakat, terutama Ibu-ibu, mulai resah dan gelisah. Panic buying, saling rebutan, dan menimbun minyak pun tak bisa dihindari.
Sungguh ironis bukan, negara yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, bagaimana mungkin bisa menghadapi kelangkaan minyak goreng? Istilahnya, seperti ayam yang kelaparan padahal ada di lumbung padi. Ke mana kira-kira larinya produksi minyak goreng negara kita?
Memang, kenaikan harga CPO di pasar dunia sangat menggiurkan para eksportir untuk lebih memilih mengekspor ke luar negeri daripada memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri.Â
Semakin banyak mengekspor, semakin banyak keuntungan yang mereka raih. Para petani pun kecipratan untung dengan mahalnya harga CPO dunia ini. Mungkin inilah salah satu penyebab kelangkaan minyak goreng, karena pasokan dalam negeri berkurang, walaupun pemerintah membantahnya.
Pemerintah yang menyadari adanya permasalahan, buru-buru mengambil kebijakan untuk mengatasi kelangkaan dan harga minyak goreng yang mahal. Ketika harga minyak goreng mulai naik, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencoba menganalisis keadaan.Â