Kojima, madu dengan tiga kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu. Terus terang saya baru saja mengenal produk ini.
Ketika mendengarnya, saya mengira Kojima itu nama perusahaan Jepang yang memproduksi makanan ini. Namun, ketika saya perhatikan, Kojima itu singkatan korma, jinten, dan madu. Ternyata ada juga produk yang menggabungkan ketiganya.
Ketiganya memang khas. Korma adalah buah khas timur tengah yang terkenal dengan manisnya, jinten adalah rempah yang banyak digunakan untuk pengobatan, dan madu adalah cairan khas yang diproduksi lebah yang juga bermanfaat untuk kesehatan.
Ketiganya juga istimewa, karena memiliki nilai-nilai sipritualitas. Nabi Saw. menganjurkan umatnya untuk mengosumsi ketiganya.
Mari kita bahas ketiganya lebih mendalam;
Korma
Pertama, korma. Memasuki bulan Ramadan, korma menjadi makanan primadona. Dimana-mana orang menjual korma. Korma menjadi hidangan wajib di menu buka puasa.Â
Ada korma yang kering, ada yang basah, ada yang kualitas super, ada yang biasa, semua tergantung dari mana korma itu berasal. Selain itu, harga juga tidak membohongi kualitas. Semakin berkualitas korma semakin mahal harganya.Â
Bagi yang berpuasa, berbuka dengan korma adalah sunnah. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw. pernah bersabda, ''Jika salah seorang di antara kalian berbuka, berbukalah dengan korma karena korma itu membawa berkah. Jika tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.'' (HR Abu Dawud).
Mengapa korma sangat dianjurkan untuk dikonsumsi di waktu berbuka? Sudah banyak riset dan menilti hal ini. Salah satunya mengatakan bahwa kandungan dalam buah korma (Phoenix dactylifera) dapat mengembalikan energi dan mengganti elektrolit yang hilang selama berpuasa (Grobber, 2002).
Di dalam buah korma juga terdapat kandungan karbohidrat atau gula yang tinggi dalam bentuk fruktosa dan glukosa. Hal ini menjadikan buah korma sebagai sumber energi instan yang dapat mengembalikan asupan energi yang kurang selama berpuasa.
Selain itu, kandungan potassium dan kalium yang kaya, membuat buah korma juga bisa menggantikan elektrolit yang hilang selama berpuasa.
Jinten
Kedua, jinten. Anjuran mengonsumsi jinten (habbatussauda) juga ditemukan dalam sebuah hadis. Nabi Saw. bersabda, "Dalam habbatussauda (jinten hitam) terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian."
Dalam sebuah penelitian tentang hadis ini dikatakan bahwa pemilihan diksi syifa dan bukan dawa menunjukkan bahwa di dalam habbatussauda ada zat-zat yang memiliki sifat menyembuhkan, bukan obat yang secara fisik utuh dapat menyembuhkan segala macam penyakit (Mushodiq, 2017).
Dilansir dari laman nu.or.id, pada diskusi Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (Aspetri), terapis Thibbun Nabawi Warsono mengatakan dunia barat telah menguasai penelitian dan inovasi terkait jinten hitam.
Direktur Institut Imunologi pada Universitas Munich, G Reitmuller, mengatakan, jinten hitam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan sebagai bioregulator.
Lebih jauh Warsono menjelaskan bahwa jinten hitam dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, seperti kanker dan AIDS.
Selanjutnya, jinten hitam juga sangat cocok diberikan kepada anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) karena kemampuannya untuk kecerdasan dan meningkatkan daya ingat.
Jinten hitam juga membantu kinerja hormon di dalam tubuh.Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa setrol dan saponion di dalamnya.
Senyawa setrol berfungsi sebagai sintesa dan bioaktivitas hormon, sedangkan senyawa saponion berfungsi menetralkan dan membersihkan racun di dalam tubuh.
Madu
Yang terakhir adalah madu. Ini yang paling banyak dikonsumsi, dan tidak harus menunggu bulan Ramadan.
Selain dikonsumsi langsung, madu juga biasa dipadukan dengan berbagai macam jenis makanan lain. Rasanya yang khas membuat madu disukai oleh semua umur.
Selain rasa, madu juga dikonsumsi karena khasiatnya yang memang teruji. Bahkan, khasiat madu pun disebutkan dalam QS An Nahl ayat 69 yang artinya "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Nabi Saw. juga pernah bersabda  dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Al-Qur'an adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Al-Qur'an dan madu.''Â
Dalam sebuah riset disebutkan bahwa tingginya zat-zat nutrisi yang terkandung di dalam madu, akan memberikan asupan yang cukup untuk metabolisme yang menghasilkan energi (Astuti et al, 2004).
Sebuah Refleksi
Jadi, mengonsumsi kojima atau korma, jinten, dan madu selain memiliki nilai kesehatan terdapat juga nilai spiritual di dalamnya.
Jika kita korelasikan dengan puasa, maka kita akan melihat betapa kuat hubungan mengonsumsi kojima dengan puasa. Bukankah puasa juga memiliki nilai kesehatan dan spiritualitas di dalamnya?
Alhasil, di bulan Ramadan ini ada baiknya kita perbanyak mengonsumsi kojima untuk menjaga dan peningkat nutrisi selama berpuasa, baik nutrisi kesehatan maupun nutrisi spiritualitas.
Semoga puasa kali ini akan dapat menyadarkan diri kita akan pentingnya menjaga kesehatan dan spiritualitas di dalam kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H