Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Seni Mengatur Diri dan Keuangan

18 April 2021   13:54 Diperbarui: 18 April 2021   14:13 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita lebih pintar lagi, bulan Ramadan mungkin bisa dijadikan ladang bagi kita untuk berusaha dan berinvestasi. Apapun yang baik dan halal bisa kita usahakan. 

Daya beli masyarakat yang meningkat selama Ramadan harus kita baca dengan baik. Mungkin hal itu bisa kita jadikan sebagai ladang berniaga yang bisa memberikan keuntungan.

Akhirnya, ini akan membuat kita lebih bisa berhemat dalam menggunakan dana. Bahkan, mungkin saja kita bisa menabung untuk memenuhi kebutuhan kita setelah Ramadan.

Dengan begitu, ketika Ramadan usai, kita akan memecahkan celengan kita, dan mendapatkan keuntungan yang besar. Mirip dengan cerita celengan Ramadan masa kecil yang saya alami dulu.

Alhasil, Ramadan memang penuh misteri. Kita tidak pernah tahu, hal baik apa yang akan menghampiri kita. Ibarat berniaga, kita tidak tahu apakah kita akan beruntung atau merugi.

Jika kita tidak pandai-pandai mengatur diri, bisa saja kita mengalami kerugian, baik secara finansial maupun secara spiritual.

Oleh karenanya, di bulan yang suci ini kita seharusnya bisa mengatur keuangan sekaligus mengatur diri agar segala sesuatunya berjalan dengan baik dan kita mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam perniagaan Ramadan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun