Misalnya, kita begitu bernafsu saat membeli menu untuk berbuka puasa. Padahal, ketika waktu berbuka datang, belum tentu kita bisa makan semua makanan yang kita beli.
Pada akhirnya, beberapa makanan tidak termakan. Bahkan, sebagian bisa saja terbuang. Bukankah ini berlebihan (israf) namanya?
Selain itu, di bulan Ramadan juga kita begitu mudah tergiur dengan promo-promo Ramadan yang ditawarkan para pedagang.
Jadilah terkadang kita membeli banyak barang dan menimbunnya. Padahal barang tersebut belum tentu juga kita butuhkan atau kita gunakan selama bulan Ramadan.
Oleh karena itu, terkadang kita perlu mengatur keuangan dengan baik di bulan Ramadan. Jangan sampai kita keteteran atau bisa juga kebobolan alias kehabisan dana.
Jangan disalahpahami. Kita mengatur keuangan bukan disebabkan karena datangnya bulan Ramadan. Bulan Ramadan tidak bisa disalahkan. Sebenarnya, sebab utamanya berada pada kekurangan diri kita yang tidak mampu mengatur nafsu kita sendiri.
Urgensi Mengatur Diri
Sejatinya, mengatur keuangan itu tidak hanya dilakukan di bulan Ramadan. Mengatur keuangan seharusnya bisa dilakukan pada setiap bulannya. Dan inti mengatur keuangan sejatinya adalah mengatur diri.Â
Bukankah, setiap saat kita perlu mengatur diri? Bukankah diri kita setiap saat selalu bergejolak antara menahan diri atau memenuhi hawa nafsu?
Ya, tips yang paling ampuh untuk mengatur keuangan di bulan Ramadan sebenarnya mengatur diri. Mengatur diri untuk bisa menahan hawa nafsu, seperti halnya ketika kita berpuasa.
Dengan mengatur diri, kita bisa melakukan perencanaan keuangan yang baik dan memahami konsep prioritas dalam memenuhi kebutuhan.
Kita juga akan mahir mengelola dana yang kita miliki sehingga kebutuhan tambahan yang setiap saat muncul bisa kita antisipasi dan kita penuhi dengan baik.