Jika kita tidak memperhatikan konsep TELAT ini, maka proses membaca kita tidak akan efektif. Yang ada hanyalah kita menghabiskan waktu tanpa adanya manfaat yang bisa kita ambil.
Ya, untuk mengambil banyak manfaat dari buku yang kita baca, membaca memang harus efektif. Membaca efektif bisa juga diartikan membaca aktif.
Membaca aktif adalah membaca dengan mengaktifkan otak kita sehingga nalar dan logika kita berjalan ketika membaca.Â
Intinya, harus ada proses berpikir ketika membaca, bukan hanya melihat barisan-barisan kalimat dan paragraf yang ada di dalam buku.
Membaca aktif perlu memperhatikan proses bertanya, klarifikasi, visualisasi, prediksi, koneksi,dan evaluasi dari teks yang sedang dibaca.
Jika semua itu dilakukan, maka proses membaca tidak akan membosankan dan membuat kantuk. Apalagi jika disertai dengan menuliskan resume atau opini dari pemahaman yang telah kita didapatkan dari teks yang kita baca.
Alhasil, bulan Ramadan adalah waktunya kita merealisasikan target-target yang kita canangkan sebelum bulan ini datang. Target peningkatan skill literasi melalui membaca yang efektif dan aktif bisa kita jadikan target yang baik di bulan Ramadan.
Strategi yang jitu perlu kita pikirkan agar kita bisa konsistensi memenuhi target-terget itu. Sudah tentunya semua itu harus diiringi dengan niat yang ikhlas dan tulus untuk mengisi bulan Ramadan dengan kebaikan dan memperoleh keberkahan darinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H