Artinya, apabila proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru selesai dalam waktu 1,5 tahun sedangkan antibodi dalam tubuh individu hanya bertahan selama enam bulan, maka ada kemungkinan setelah enam bulan masa vaksinasi antibodi individu itu sudah turun. Oleh karenanya, herd immunity akan sangat sulit tercapai.
Inilah tantangannya. Pemerintah harus bergerak cepat menangani proses distribusi dan vaksinasi. Masyarakat dan pemerintah, melalui dinas terkait, perlu bersinergi untuk merealisasikan hal ini jika ingin mendapatkan hasil yang baik. Kita sangat berharap, vaksin yang diberikan bisa teruji keefektifannya dengan menurunkan angka positif Covid-19 di masyarakat.
Pandemi Menjadi Endemik
Namun, di sisi lain masyarakat juga harus siap menerima kenyataan bahwa Covid-19 ini akan menjadi endemik di masyarakat. Hal ini disampaikan oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 ini bisa menjadi endemik.
Dilansir dari kompas.com (1/3/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada akhir tahun 2020, virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak akan hilang, tapi akan menjadi endemik. Maksudnya endemik adalah terus ada di sekitar manusia, di populasi global selama beberapa tahun dan menyebabkan wabah di suatu daerah.[4]
Christopher Dye, seorang ahli epidemiologi di Universitas Oxford, Inggris, dalam sebuah wawancara dengan Nature mengatakan, "Saya kira Covid akan hilang dari beberapa negara.Â
Tapi ada risiko penyakit ini berkelanjutan dan mungkin musiman, terutama di tempat yang cakupan vaksin dan tindakan kesehatan masyarakatnya belum cukup baik."
Jika endemik terjadi, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terjadi herd immunity. Untuk mengatasi hal ini, vaksinasi tetap akan menjadi opsi terbaik dalam penanganan. Oleh karena itu, produksi dan distribusi vaksin mau tak mau menjadi sangat krusial dalam menangani endemik yang mungkin terjadi. Rasanya belum ada cara lain untuk menghentikan pandemi, selain vaksinasi yang dijalankan dengan baik.
Sebagai sebuah refleksi, rasanya pesan di bawah ini patut direnungi. Dilansir dari kompas.com (28/2/2021), Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi, memberikan pesan, "Kita hidup dalam masyarakat global yang semakin kompleks.Â
Ancaman ini akan terus berlanjut. Jika ada satu hal yang perlu kita pelajari dari pandemi ini, dengan semua tragedi dan kehilangan,kita perlu bertindak bersama. Kita perlu melakukan tindakan yang lebih baik setiap hari."[5]
Alhasil, apa yang telah disampaikan dan diprediksi para ahli terkait pandemi perlu kita sikapi dengan baik. Intinya, herd immunity hanya akan tercapai dengan adanya kebersamaan.Â
Jika benar pandemi berubah menjadi endemik, itu juga harus kita hadapi bersama. Pemahaman masyarakat harus diusahakan bersama pula dengan lebih menggiatkan edukasi kepada masyarakat, seperti halnya yang dilakukan posyandu.Â