Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kerumunan NTT, tentang Monitor, Kontrol, dan Evaluasi

28 Februari 2021   16:27 Diperbarui: 28 Februari 2021   16:37 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah benar atau tidak argumen saya ini? Jika pun benar, apakah tindakan monitor dan kontrol yang dilakukan sudah tepat? Hanya protokoler kepresidenan yang berhak untuk mengevaluasinya. Sejatinya, jika monitor dan kontrol dilakukan dengan baik, pastinya perencanaan akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Alhasil, ada baiknya kita merenung kembali sudah sejauh mana penanganan pandemi covid-19 di negara kita saat ini? Mengapa rakyat masih berani mengambil resiko menantang covid-19 dengan datang berkerumun hanya untuk bertemu Presiden ataupun menerima hadiah? Siapa yang semestinya bertanggung jawab akan hal ini, pemerintah atau rakyatnya?

[Baca Juga: Menggunakan Interpretasi untuk Menciptakan Karya Tulis Ilmiah Populer]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun