Selain program, konsistensi juga harus didukung dengan infrastruktur membaca yang baik. Misalnya, tempat tinggal siswa harus diisi dengan buku di setiap pojoknya. Jika memungkinkan bisa dibuatkan ruang khusus membaca di rumah atau pojok membaca.
Kedua, siswa harus persisten untuk membaca. Istilah yang sangat cocok untuk menjelaskan persisten adalah gigih, tekun, memiliki daya tahan dan tahan banting dalam mewujudkan sesuatu.
Misalnya, ketika membiasakan membaca pasti banyak kendala yang dihadapi siswa, seperti mudah menjadi bosan, mengantuk, malas bergerak, atau mungkin kendala dalam memahami isi bacaan.
Untuk bisa persisten, siswa perlu mencari solusi dari setiap kendala tersebut, bukan justru lari dari permasalahan, apalagi harus menyerah. Berdiskusi dengan guru, orang tua atau mencari sumber-sumber lain yang terpercaya bisa dilakukan untuk dijadikan solusi terhadap kendala yang dihadapi.
Ketiga, siswa harus komitmen untuk membiasakan diri membaca. Artinya ada keterikatan yang kuat untuk melakukannya. Komitmen seharusnya datang dari dalam diri sendiri, biasa disebut dengan motivasi intrinsik.
Namun terkadang, siswa juga memerlukan bantuan orang lain atau hal yang datang dari luar dirinya untuk bisa membangkitkan komitmen. Hal ini biasa disebut dengan motivasi ekstrinsik.
Komitmen adalah ibarat kontrak atau perjanjian yang harus ditepati. Dalam kontrak dan perjanjian pastinya ada norma-norma, rambu-rambu, hak dan kewajiban yang harus diikuti dan dipatuhi.
Keempat, siswa harus konsekuen ketika ingin membiasakan diri membaca. Konsekuen artinya tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan. Artinya, siswa harus menerima segala konsekuensi yang mungkin akan timbul.
Misalnya, pada satu waktu mungkin saja siswa memiliki banyak tugas sekolah atau pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, atau mungkin juga siswa akan menghadapi ujian yang perlu persiapan lebih lama.
Ketika ini terjadi, siswa harus  tetap bisa menjaga komitmennya untuk membiasakan diri membaca. Siswa harus bisa meluangkan waktunya untuk membaca di sela-sela kesibukannya. Inilah konsekuensi yang perlu ditanggungnya.
Sebuah Refleksi
Dalam agama, kata rutin bisa juga dimaknai istikamah. Dalam KBBI, arti istikamah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.Â