Bahkan jika kita hanya memandangnya dari sisi ekonomi, konsep ini mungkin akan terkesan terlalu dipaksakan untuk diterapkan di masa pandemi yang masih sangat luas melanda nusantara.
Alhasil, saya menyambut baik konstruksi berpikir konsep kreatif WFD yang diwacanakan Kemenparekraf. Konstruksi berpikir yang dibangun membuat saya belajar bagaimana berpikir kreatif, efisien dan bermakna.
Yang perlu kita lakukan adalah menggunakan konstruksi berpikir yang sama di semua lini kehidupan. Jika ini bisa kita lakukan, ekonomi mungkin akan bergeliat kembali, tanpa harus menjadikan kesehatan masyarakat sebagai tebusannya.
Referensi
[1] Rotherham, Andrew & Willingham, Daniel. (2009). 21st Century Skills: The Challenges Ahead. Educational Leadership. 67. 16-21.Â
[2] Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan.jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003
[3] Anonymous. 2015 "21st Century Student Outcomes". P21 Partnership For 21st Century Learning: 3
[Baca Juga: Prediksi Bidang Pendidikan di Masa Pandemi Antara Tepat dan Tidak Tepat]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H