Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreatif berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.
Menurut Guilford dalam Satiadarma (2003: 111), berpikir kreatif adalah proses berpikir menyebar (divergen) dengan suatu penekanan tentang keragaman dalam hal jumlah dan kesesuaian.[2]
Kreatif juga berarti bekerja dengan ide kreatif untuk membuat sesuatu menjadi nyata dan berguna menjadi studi dimana inovasi akan terjadi (Anonim, 2015: 3).[3]
Dilihat dari definisi-definisi tersebut, wajar jika konsep WFD bisa dikategorikan kreatif. Alasannya, karena konstruksi berpikir konsep WFD ini mengandung daya cipta, proses berpikir yang luas dan inovatif.
Konstruksi Berpikir Efisien dan Bermakna
Selain kreatif, saya juga mendukung konsep WFD ini karena konsep ini memiliki konstruksi berpikir yang mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu secara efisien dan bermakna.Â
Ada pepatah yang mengatakan, "sambil menyelam minum air." Rasanya pepatah ini sangat cocok menggambarkan konsep WFD yang mengajak kita untuk mengefisienkan waktu dan kegiatan.
Efisien saja tidaklah cukup, perlu ada makna di dalamnya. Jika ditilik, bekerja sambil berlibur ala WFD itu juga memiliki makna yang dalam.
Artinya, pekerjaan tidak akan menjadikan seseorang tertekan dan stress, justru pekerjaan akan membuat seseorang bisa lebih merasakan kebahagiaan. Jika para pekerja bahagia, motivasi dan efektivitas kinerjanya pun akan meningkat.
Konstruksi berpikir ala konsep WFD ini juga bisa diterapkan dalam bidang yang lain. Misalnya, dalam bidang pendidikan, seorang guru bisa berpikir bekerja sambil belajar. Dari sudut pandang agama maknanya lebih dalam lagi, bekerja sambil beribadah.
Terkait dengan ibadah, ulama dan intelektual Muhammad Fethullah Gulen mengatakan bahwa setiap pekerjaan yang dikerjakan dengan penuh keihklasan dan ditujukan hanya untuk menggapai ridha Tuhan, maka pekerjaan itu akan bernilai ibadah.
Sebuah RefleksiÂ
Jadi, dengan menggunakan sudut pandang yang kreatif, konsep WFD jauh lebih memiliki makna dibandingkan jika hanya dipandang dari sisi memperkuat sektor wisata dan ekonomi kreatif dalam pemulihan ekonomi nasional.Â