"Campfire", inilah nama yang akhirnya kami pilih untuk kegiatan yang akan kami laksanakan dalam rangka mengisi waktu jeda antara setelah selesainya penilaian akhir semester (PAS) dan pembagian rapor semester 1 tahun ajaran 2020/2021.
Campfire jika diterjemahkan artinya api unggun. Namun campfire milik kami ini mempunyai arti yang berbeda. Campfire adalah singkatan dari Camp of Fabulous Inspiring Reading yang bila diterjemahkan menjadi Perkemahan Membaca yang hebat dan Menginspirasi.
Konsep Campfire
Ya, konsep kegiatan ini sebenarnya memang perkemahan (camp) dimana siswa menginap bersama di satu tempat. Oleh karenanya, nama campfire (api unggun) terdengar sangat relevan dengan kegiatan ini. Berkemah pastinya tak lengkap tanpa adanya api unggun.
Namun sayangnya, karena kita masih berada dalam masa pandemi, kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan secara normal. Terpaksa, kami harus mengubah konsep kegiatan untuk bisa dilakukan secara online. Sulit memang, tetapi kami bertekad sebisa mungkin mengemas kegiatan sehingga bisa menarik dan tidak membosankan.
Selaras dengan namanya Camp of Fabulous Inspiring Reading, kegiatan utama campfire adalah membaca buku. Selain membaca, ada juga kegiatan yang menunjang gerakan literasi sekolah, seperti menulis, membuat poster, diskusi dan seminar. Campfire juga dimeriahkan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat santai dan menyenangkan, seperti olahraga, kuis, games dan obrolan santai. Semua dilakukan secara daring dengan berbagai keterbatasannya.
Tujuan utama kegiatan ini dituangkan dalam tema yang kami usung, yaitu "Ignite the spirit of reading and inspire others," yang jika diterjemahkan berarti "Nyalakan semangat membaca dan menginspirasi sesama."
Dari tema tersebut ada dua hal yang bisa kita ungkapkan. Pertama, menyalakan semangat siswa untuk membaca sehingga bisa menjadi siswa yang hebat, luar biasa, dan menakjubkan (fabulous). Kedua, mengajak siswa untuk bisa menginspirasi apa yang mereka baca kepada orang lain (inspire).
Membaca dan menginspirasi memang dua hal yang saling mendukung satu sama lain. Saya mengibaratkannya seperti pelukis dan hasil lukisannya. Pelukis akan bersemangat untuk berkarya jika hasil lukisannya itu dihargai dan bisa bermakna bagi orang yang melihatnya.
Begitu juga seseorang yang membaca. Seseorang akan semangat membaca, jika hasil yang ia baca bisa bermanfaat untuk orang lain atau menginspirasi orang lain.
Membaca dan Menginspirasi
Lantas, bagaimana membaca bisa menginspirasi orang lain?