Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengubah Tradisi Class Meeting

11 Desember 2020   20:10 Diperbarui: 12 Desember 2020   05:29 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca merupakan kegiatan utama pada reading camp. Hal ini adalah sebagai perwujudan dari akar pendidikan kita yang mementingkan pendidikan karakter. 

Ya, membaca dan karakter memang memiliki hubungan erat. Saya teringat perkataan salah satu guru saya ketika SMA dulu. Beliau berkata, "Membaca itu ada dua, ada yang wajib dan ada yang tidak wajib. Membaca wajib adalah membaca yang bisa menguatkan keyakinan seseorang terhadap keberadaan Tuhan atau bisa juga disebut menguatkan keimanan."

Jika membaca wajib yang dimaksud guru saya itu bisa menguatkan keimanan, maka nilai-nilai spiritualitas akan tertanam pada diri seseorang yang membaca seperti itu. Pastinya, nilai-nilai spiritualitas sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai akhlak. Akhlak inilah bagian dari pendidikan karakter.

Oleh karenanya, pada kegiatan reading camp, siswa-siswa tidak dibebaskan asal membaca. Pembina dan guru menyediakan bacaan yang bisa menguatkan keimanan. Berbagai macam tema diangkat, tema spiritual, sains, teknologi, budaya, sejarah, seni, akhlak dan tema pendidikan ada dalam buku yang diberikan.

Selain membaca, banyak juga kegiatan yang bisa menunjang pendidikan karakter yang dilakukan pada reading camp. Ada kegiatan menulis, diskusi, seminar, kegiatan sosial, olahraga, dan juga permainan-permainan yang juga dilombakan antar kelas seperti halnya pada kegiatan class meeting.

Kegiatan ini juga memiliki dimensi camp atau berkemah, karena memang biasanya kegiatan ini dilakukan menginap dan bertempat di luar sekolah. Untuk lebih berkesan, biasanya kami memilih tempat yang nyaman sehingga bisa berkegiatan sambil benar-benar melakukan refreshing, menyegarkan pikiran.

Bagi guru, kegiatan reading camp ini juga bisa menjadi sarana lebih bisa mendekatkan diri dengan siswa. Karena kegiatannya menginap, guru bisa memperhatikan siswa lebih dekat lagi, dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi, semua kegiatan harian siswa bisa terpantau gurunya.

Ya, dalam pendidikan, langkah pertama jika ingin berhasil dalam mendidik adalah mengenal siswa. Cara terbaik mengenal siswa adalah dengan selama mungkin bisa bersama dengan mereka, berinteraksi dengan mereka.

Ketika dalam perjalanan, ketika berolahraga bersama, ketika makan bersama, bahkan ketika duduk ngobrol santai bersama menjadi sebuah kesempatan besar bagi guru untuk lebih mengenal siswa.

Banyak hal-hal yang tidak kita ketahui tentang siswa terkuak ketika reading camp. Terkadang hal-hal yang tak kita duga kita bisa saksikan pada kegiatan reading camp.

Berkenaan dengan ini, saya memiliki pengalaman menarik. Beberapa tahun lalu, kami melakukan reading camp di sebuah desa di Yogyakarta. Kami menyewa sebuah tempat yang kebetulan memiliki fasilitas outbond di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun