"Pendidikan memberimu sayap untuk terbang," itu kataku pada webinar "How to be a role model teacher" yang diadakan Eduversal Indonesia.
Webinar ini adalah salah satu rangkaian program Academy of Future Teacher (AFT) yang diadakan secara online oleh Eduversal Indonesia. AFT sendiri bertujuan untuk membentuk guru-guru yang berkualitas, berkompeten, baik secara akademik maupun secara karakter, moral, dan spiritual.
Sayap Pendidikan
Apa maksud perkataanku itu? Sayap apa yang dimaksud? Apa urgensinya pada profesi guru?
Untuk menjawab pertanyaan itu, saya memberikan sebuah pertanyaan sederhana yang saya yakini semua peserta mengetahui jawabannya. Sebenarnya pertanyaan ini juga ditujukan untuk sedikit menguji sejauh mana pengetahuan mereka tentang dunia pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia.
Pertanyaannya, "Bisa Anda sebutkan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 yang kita pakai sekarang?"
Salah satu peserta langsung menjawab dengan yakinnya, "Ada 4 Pak, kompetensi spiritual, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan," ujarnya.
Saya senang mendengar jawaban yang tepat ini, saya juga senang mengetahui anak-anak muda, calon guru muda, peserta AFT yang tidak buta kurikulum nasional kita.
Ini menjadi modal dasar untuk saya membangun pemahaman mereka tentang pendidikan dan tentang bagaimana menjadi guru yang bisa dijadikan contoh, dijadikan teladan.
Ya, pengetahuan memang penting, meskipun Taksonomi Bloom menempatkannya pada tingkat kognitif paling rendah. Paling tidak pengetahuan adalah dasar untuk bisa naik tingkat menjadi pemahaman, pengaplikasian, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Setelah mengetahui keempat kompetensi inti, hal yang lebih penting adalah bagaimana memahaminya. Saya menjelaskan kepada mereka bagaimana keempat kompetensi inti ini akan menjadi sayap bagi pendidikan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!