Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prajurit, Purnawirawan, dan Jiwa Keprajuritan

5 Oktober 2020   19:32 Diperbarui: 5 Oktober 2020   19:59 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, eskalasi Azerbaijan-Armenia  yang baru-baru ini kembali memanas di wilayah Nagorno-Karabakh juga patut diwaspadai. Sebabnya, banyaknya pemain vital yang ikut campur di dalamnya. Turki dan Rusia yang menjadi aktornya. Yang ditakutkan adalah jika konflik ini meluas menjadi konflik agama, semakin keruh suasana. 

Keempat, eskalasi hubungan negara kita dengan sebuah negara kecil di Pasifik bernama Vanuatu. Pernyataan Vanuatu tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua pada Sidang Majelis Umum PBB baru-baru ini seolah menampar wajah Indonesia di dunia Internasional. Untungnya diplomat muda kita bisa membantahnya dengan sangat cerdas. Pernyataan ini membuat bangsa Indonesia perlu mewaspadai rongrongan para separatis yang dibackup oleh negara lain untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Jiwa Keprajuritan Anggota TNI

Dari hal itu semua, rasanya profesionalisme TNI dan anggotanya sangat diperlukan. TNI dan anggotanya harus benar-benar mencerminkan jiwa keprajuritan yang mereka pelajari ketika masih di akademi militer.

Berkenaan dengan jiwa keprajuritan saya teringat sebuah buku berjudul Al-Kalimat karangan Ustad Bediuzzaman Said Nursi. Pada buku Al-Kalimat tersebut, Sang Ustad banyak menggunakan tamsil prajurit untuk menjelaskan permasalahan agama.

Mengapa Sang Ustad menggunakan tamsil prajurit? 

Pertama, manusia hidup di dunia ini harus mengikuti perintah Tuhan. Seorang prajurit pun sama, harus patuh dan taat kepada komandannya. Seorang prajurit yang baik tak akan pernah memberontak, apapun yang diperintahkan komandan akan dilaksanakan.

Kedua, kehidupan dunia hanya sementara, yang kekal kehidupan di akhirat kelak. Kehidupan sebagai anggota militer pun hanya sementara, kelak prajurit akan purna tugas, menjadi purnawirawan. Oleh karenanya, prajurit seharusnya menjadikan kehidupannya sebagai militer menjadi bekal untuk menatap kehidupan sipil yang lebih berwarna dan penuh dengan intrik.

Ya, tak bisa dipungkiri, pendidikan militer memang masih menjadi primadona dalam pembentukan karakter manusia. Biasanya, alumni sekolah militer memiliki mental yang kuat dan juga skill yang mumpuni di berbagai bidang. Belum lagi kekuatan fisik yang memang sudah terlatih.

Purnawirawan dan Politik

Dengan kapasitas, reputasi dan kemampuan yang dimiliki, tak heran banyak purnawirawan yang dilirik partai politik. Atau mungkin dirinya sendiri yang membentuk partai politik. Embel-embel purnawirawan menjadi daya jual yang tinggi nilainya di masyarakat.

Tentara dan politik memang tak bisa dipisahkan. Tentara menjadi bagian penting politik. Politik pun selalu mementingkan tentara. 

Banyak purnawirawan yang mendapat kedudukan penting di pemerintahan. Disisi lain, banyak juga purnawirawan yang menjadi oposisi. Akhirnya, terjadilah perang bintang. Yang sedang ramai dibicarakan adalah "perang opini" antara Jenderal (purn) Moeldoko dan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Yang satu mewakili pemerintah, yang satu mewakili oposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun