Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pancasila Sebuah Sinkretisme Ideologi

1 Oktober 2020   07:21 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:46 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila (Dokumen Pribadi)

Pancasila sebagai bentuk sinkretisme dari agama, humanisme, nasionalisme, demokrasi dan keadilan sosial memang sepatutnya kita jaga dan tidak perlu kita perdebatkan.

Pancasila yang tidak bisa kita jaga akan disalah artikan. Konsekuensinya bisa membawa ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita. Radikalisme, terorisme, sekularisme, liberalisme, chauvinisme, aristokrasi dan komunisme adalah ideologi-ideologi yang patut kita waspadai.

Alhasil, ideologi tidak akan pernah bisa dimatikan. Ideologi akan selalu menyertai sejarah bangsa ini, ideologi yang baik atau yang buruk akan selalu hidup di dalam kehidupan masyarakat kita. 

Ada baiknya kita bisa memahami ideologi-ideologi yang mungkin hidup di tengah-tengah kita. Tujuannya adalah agar kita tidak salah jalan dan terjerumus ke dalam ideologi yang bertentangan dengan Pancasila sebagai jati diri bangsa kita. 

[Baca Juga: Insecurity or Security?]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun