Waktu pengumuman SBMPTN tiba. Rayhan tak menemukan dirinya diterima. Ia gagal lagi, untuk ketiga kalinya.
Apakah ini akhir cerita? Tidak, akhir cerita adalah Rayhan diterima di beberapa universitas terkemuka melalui jalur-jalur lain, jalur mandiri, jalur prestasi dan jalur beasiswa.
Kegagalan demi kegagalan terbayar sudah. Sekarang Rayhan yang harus memilih universitas mana yang harus dipilihnya. Sebuah happy ending yang sempurna untuk sepenggal kisah kehidupannya.Â
Renungan Untuk Para PejuangÂ
Kisah Rayhan ini terasa pas dengan berita kedua yang saya terima hari ini. Kata orang ini adalah sebuah kebetulan, walaupun saya yakin tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini, semua sudah ada yang mengaturnya dengan sempurna.
Begitu juga pengumuman KSN 2020 hari ini, semua sudah ada yang mengatur. Dari 7 siswa yang mengikuti seleksi, 4 berhasil lolos dan 3 gagal lolos.
Jika kita bercermin dari kisah Rayhan diatas, keberhasilan dan kegagalan begitu mudahnya berubah. Sang Kuasa sangat mudah membalikkan keadaan manusia dari titik tertinggi (kebahagiaan) menjadi titik terendah (ujian dari Tuhan).
Lihatlah Rayhan yang begitu berjaya di ajang olimpiade, tiba-tiba harus gagal di SNMPTN dan SBMPTN.
Yang perlu kita perhatikan adalah reaksi Rayhan. Ketika berhasil membawa pulang medali, tidak lantas membuatnya lupa diri dan jemawa. Rayhan terus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik pada jenjang selanjutnya.
Begitu juga ketika ia harus gagal dan terkena musibah, bahkan sampai tiga kali dalam waktu yang berdekatan, ia tetap bisa bangkit dari keterpurukan, tekanan mental dan penurunan motivasi. Tidak mudah bagi anak remaja seusianya.
Kegagalan demi kegagalan dijadikannya cambuk untuk ia belajar dan berusaha lebih giat lagi. Dan pada akhirnya, Tuhan telah meluluskannya dari segala ujian yang dijalankannya.
Ya, teruntuk kalian yang telah menghabiskan waktu dan tenaga kalian untuk berjuang di ajang olimpiade ini, percayalah itu tak akan sia-sia, kegagalan dan keberhasilan hanyalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri.